Survei tentang Hubungan China dan ASEAN: Tiongkok Sudah Banyak Membantu Dunia

Senin, 07 November 2022 – 17:44 WIB
Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk ASEAN Deng Xijun. Foto: dok FPCI

jpnn.com, JAKARTA - Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) kembali merilis edisi ketiga dari ASEAN-China Survey, bertajuk “ASEAN-China Survey 2022: Managing Cooperation Amidst Geopolitical Tension”.

Peluncuran ini dilakukan setelah mempublikasikan ASEAN-China Survey di tahun 2020 dan 2021 dan mendapatkan respons positif dari berbagai kalangan,

BACA JUGA: Jet Tempur Amerika dan Jepang Beraksi di Laut China Timur, Peringatan untuk Provokator Kawasan

ASEAN-China Survey 2022 bertujuan untuk mengobservasi persepsi masyarakat Asia Tenggara terhadap Tiongkok di tengah gejolak dan dinamika geopolitik di Asia Tenggara.

Edisi ketiga ini menjaring 1.658 responden dari 10 negara Asia Tenggara, dengan partisipasi dari 5 kelompok masyarakat.

BACA JUGA: Di Depan Xi Jinping, PM Pakistan Sebut Ketulusan China Tak Tertandingi

Mulai dari pemangku kebijakan, akademisi, kelompok bisnis, masyarakat madani, dan pelajar.

Pada 31 Oktober 2022, FPCI merilis hasil ASEAN-China Survey pertama kalinya kepada publik melalui acara yang diadakan virtual.

BACA JUGA: Kapal Rumah Sakit Militer China Berlayar Menuju Indonesia, Apa Misinya?

Acara peluncuran ASEAN-China Survey dibuka oleh Dr. Dino Patti Djalal, Pendiri dan Ketua FPCI dan Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk ASEAN Deng Xijun.

Pemaparan hasil ASEAN-China Survey 2022 oleh Dr. Shofwan Al Banna Choiruzzad, Supervisor Program ASEAN-China Survey.

Dilanjutkan dengan sesi diskusi panel dengan para pakar terkemuka di kawasan: Dr. Sheila Devi Michael, Dosen Senior di Departemen Studi Internasional & Strategis, Fakultas Seni dan Ilmu Sosial di Universitas Malaya; Dr. Renato Cruz De Castro Guru Besar di Departemen Studi Internasional, De La Salle University; Bapak Endy Bayuni Editor Senior di The Jakarta Post. 

Dalam acara peluncuran ASEAN-China Survey 2022, para panelis membahas hasil survei dan korelasi temuan survei dengan perkembangan dinamika politik kawasan. 

Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk ASEAN Deng Xijun turut menyampaikan pendapatnya terkait hubungan ASEAN dan Tiongkok saat ini. Dia mengatakan China sudah banyak bekerja sama dengan global untuk menghadapi berbagai masalah.

“Kami telah bekerja bersama untuk menghadapi tantangan dari berbagai isu, menjaga oasis perdamaian. Kami telah menunjukkan solidaritas dalam memerangi pandemi COVID-19  dan memperkuat kerja sama dalam manajemen bencana," ujar Deng Xijun.

Senada, Calvin Wee dari The Young SEAkers Singapore turut menyampaikan harapan atas ASEAN-China Survey 2022 tersebut.

"Semoga, survei ini dapat membantu kita semua untuk mendapatkan inspirasi dan menindaklanjutinya menjadi sebuah solusi yang dapat dilakukan," sambungnya.

Dr. Renato Cruz De Castro dari De La Salle University menuturkan ada peluang dan tantangan hubungan ASEAN dan Tiongkok tersebut.

“Tanggung jawab ada di tangan Tiongkok, bukan sebagai mitra ASEAN, tetapi tanggung jawab sebagai kekuatan besar. Saya setuju bahwa kita hidup dalam bahaya, tetapi survei ini membuktikan ketahanan ASEAN sebagai wadah untuk menerima kenyataan kekuatan besar dan bekerja sama dengan mereka," tutur Renato.

Dia menambahkan survei ini mengungkap paradoks hubungan ASEAN dan Tiongkok.

Ketika berbicara mengenai ekonomi, Tiongkok dianggap sebagai tetangga yang baik, tetapi survei tersebut di sisi lain merefleksikan kecemasan dan ketidakpercayaan (terhadap Tiongkok) dalam hal politik dan keamanan," pungkasnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
ASEAN   China   FPCI   Kedubes China  

Terpopuler