Survei Terbaru, Elektabilitas Airlangga Hartarto Teratas

Kamis, 28 April 2022 – 01:18 WIB
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Warna Research Center (WRC) merilis hasil survei yang mengukur persepsi masyarakat terhadap dinamika politik nasional jelang Pemilu 2024. Survei dilaksanakan pada 19 Maret 2022 hingga 4 April 2022.

Direktur Eksekutif WRC Rinjani Dwi mengatakan survei ini melibatkan 2.426 responden dari populasi 194.663.400 penduduk baik laki-laki maupun perempuan berusia antara 15 - 69 tahun berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2021 yang diwawancarai secara proporsional penyebarannya di 34 provinsi.

BACA JUGA: Survei Terbaru, Elektabilitas Airlangga Tertinggi

Sampel diambil dengan mengunakan metode Multistage Random Sampling dengan Margin of error 1,99  persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Rinjani menjelaskan persepsi masyarakat terhadap dinamika politik nasional dan sikap pemilih terhadap partai politik dan capres.

BACA JUGA: Sahrul Gunawan Puji Kinerja Airlangga, Dia Bilang Begini Soal Pilpres 2024

Menurut Rinjani, ketika 2.426 responden diminta menyebutkan tokoh di Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf yang dikenal dan disukai, lalu dari seluruh jawaban responden didapati 10 nama teratas yang kemudian dilakukan poling lagi.

Hasilnya, kata Rinjani, didapati Prabowo Subianto merupakan tokoh yang paling dikenal dengan kepopuleran sebesar 97,7 persen, diikuti Ganjar Pranowo 96,2 persen, Airlangga Hartarto dikenal 95,3 persen.

BACA JUGA: Deddy PDIP Serang Airlangga: Kok, Tidak Ada Suaranya

Kemudian Dudung Abdurachman 93,8 persen, Moeldoko 92,7 persen Iriana Jokowi 92,5 persen, Andika Perkasa 91,9 persen, Anies Baswedan 86,7 persen, Puan Maharani 86,5 persen, Erick Thohir 83,4 persen, Mahfud MD 82,7 persen,  Tito Karnavian 81,2 persen, Ridwan Kamil 78,7 persen.

Menurut Rinjani, melalui jajak pendapat berjenjang didapati 10 tokoh di pemerintahan Jokowi-Ma’ruf yang kinerjanya dirasakan langsung oleh masyarakat.

"Dari 2.426 responden, Airlangga Hartarto memiliki keterpilihan tertinggi yang kinerjanya paling dirasakan oleh masyarakat yaitu sebesar 29,1 persen, kemudian disusul oleh KSAD Dudung Abdurachman yang kinerjanya sangat dirasakan masyarakat dalam hal keamanan dan keutuhan NKRI," kata Rinjani di Jakarta, Selasa (26/42022).

Sementara, kinerja Ganjar Pranowo dirasakan oleh 6,7 persen. Hal ini lebih mayoritas kinerjanya dirasakan oleh masyarakat Jawa tengah.

Sedangkan Prabowo Subianto kinerjanya hanya dirasakan 10,4 persen. Hal ini karena memang tugas Prabowo sebagai Menhan tidak banyak bersentuhan langsung dengan masyarakat dan Sri Mulyani sebagai Menteri keuangan kinerjanya dirasakan oleh sebanyak 10,1 persen.

Hal ini tercermin dengan kemampuan Sri Mulyani dalam mengendalikan ruang fiskal dan utang Luar Negeri.

Selanjutnya, Panglima TNI Andika Perkasa 6,90 persen,  Anies Baswedan 4,6 persen, Moeldoko  4,10 persen,  kemudian Erick Thohir  sebagai Menteri BUMN kinerjanya di BUMN hanya dirasakan oleh 2,7  persen masyarakat.

Hal ini tercermin dengan kegagalan Erick Thohir menjadikan BUMN sebagai lokomotif perekonomian dalam mengatasi persoalan pengangguran akibat Covid justru lebih banyak kebijakannya melakukan penutupan BUMN dan mengecilkan skala kerja BUMN.

Begitu juga Sandiaga Uno sebagai Menparekaf kinerjanya hanya dirasakan oleh 2,4 persen masyarakat, dan  yang tidak memilih 11,3 persen.

"Masyarakat menilai kerja Airlangga Hartarto sangat dirasakan terutama masa pademi, dimana rakyat menikmati pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik dan angka penderita Covid-19 yang semakin menurun serta banyaknya program prorakyat yang dijalankan oleh Airlangga Hartarto seperti UMKM, fintech dan pertanian," urainya.

Menurut dia, hal tersebut tidak lepas dari peran Airlangga Hartarto dalam memegang amanat sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang dirasakan betul hasilnya oleh masyarakat.

Bberdasarkan elektabilitas ketika 2.426 responden diberikan pertanyaan terbuka tentang partai apa yang akan dipilih jika pemilu diadakan hari ini, didapati bahwa Golkar mulai menjadi pilihan bagi masyarakat yang diwakili responden dengan keterpilihan 16,7%, diikuti PDIP dengan elektabilitas 16,3%, Partai Gerindra 15,7%, Demokrat 7,1%, PKB 6,2%, dan PKS 6,1%, Nasdem 4,2%, Perindo 2,6%, Prima 2%, PAN 1,8%, PPP 1,7%, Garuda 1,5%, Hanura 1,3%, PKPI 1,1%, Gelora 1,0%, PBB 0,8%, Berkarya 0,5%, PSI 0,4%, Partai Umat 0,3%, sedangkan tidak memilih atau tidak memberikan jawaban sebesar 12,7%

"Elektabilitas partai-partai tersebut tidak lain didukung oleh figur para ketua umumnya yang masih familier atau dikenal masyakarat," terang Rinjani.

Sementara itu, lanjut Rinjani, tingkat keterpilihan partai politik jika Pemilu digelar hari ini dengan pertanyaan tertutup mengunakan kertas kuisioner, didapati bahwa Golkar tetap menjadi pilihan bagi masyarakat yang diwakili responden dengan keterpilihan 18,7%, diikuti PDIP dengan elektabilitas 17,0%.

Selanjutnya, Partai Gerindra 16,5%, Demokrat 7,0%, dan PKS 6,0%, PKB 5,9%, Nasdem 4,1%, Perindo 2,4%, Prima 2,1%, PAN 2,0%, PPP 1,9%, Garuda 1,5%, PBB 1,2%, Hanura 1,0%, PKPI 1,0%, Gelora 0,7%, Berkarya 0,6%, Partai Umat 0,5%, PSI 0,4%, sedangkan tidak memilih atau tidak merahasiakan jawabannya sebesar 10,2%

Sedangkan, hasil survei dengan menggunakan pertanyaan secara terbuka kepada 2.426 responden dengan pertanyaan jika Pemilihan Presiden dilakukan hari ini didapati hasilnya Ketua umum Golkar Airlangga Hartarto dinilai layak menjadi penerus Jokowi sebagai Presiden 2024 dengan jumlah pemilih sebesar 18,1 persen melampaui Prabowo Subianto yang mendapat 10,6 persen responden diikuti Ganjar Pranowo 7,1 persen.

Selanjutnya, Iriana Jokowi 6,1 persen, Gatot Nurmantyo 4,1 persen  Dudung Abdurachman 3,8 persen, Khofifah Indar Parawansa 3,7 persen, Puan Maharani 2,9 persen, Anies Baswedan 2,2 persen, Moleldoko 2,1 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 1,1 persen, Muhaimin Iskandar 1 persen, Sandiaga Salahudin Uno 1 persen, dan sebanyak 32,2 persen responden tidak memilih atau merahasiakan pilihannya.

Lalu, hasil survei dengan menggunakan kertas kuisioner secara tertutup kepada 2.426 responden dengan pertanyaan jika Pemilihan Presiden dilakukan hari ini didapati hasilnya Ketua umum Golkar Airlangga Hartarto dinilai layak menjadi penerus Jokowi sebagai Presiden 2024 dengan jumlah pemilih sebesar 20,2 persen melampaui Prabowo Subianto yang mendapat 15,8 persen responden diikuti Ganjar Pranowo 8,5 persen.

Disusul Iriana Jokowi 6,2 persen, Gatot Nurmantyo  5,1 persen Dudung Abdurachman 4,8 persen, Khofifah Indar Parawansa 4,1 persen, Puan Maharani 3,9 persen, Sri Mulyani 2,8 persen,  Anies Baswedan 2,8 persen, Moleldoko 2,7 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 1,2 persen, Muhaimin Iskandar 1 persen, Sandiaga Salahudin Uno 1 persen, Erick Thohir 1 persen, dan sebanyak 16,2 persen responden tidak memilih atau merahasiakan pilihannya.

Rinjani memprediksi hanya 7 partai yang akan lolos  ambang batas atau threshold. Yaitu Golkar 18,7 persen, PDIP 17,0 persen, Gerindra 16,5 persen, Demokrat 7,0 persen, PKS 6 persen, PKB 5,9 Persen dan Nasdem 4,1 persen. Sedangkan partai lainnya di bawah  4 persen

Menurut Rinjani, penurunan suara PKB dan PAN sangat dipengaruhi oleh adanya wacana penundaan pemilu yang beberapa waktu lalu sempat menggemparkan dan jadi perhatian publik.

“Pendapat publik menyatakan kalau PKB dan PAN dianggap partai yang sangat tidak siap untuk pemilu 2024,” kata Rinjani.

Lebih lanjut, Rinjani mengatakan Partai Golkar yang mendukung penundaan pemilu dianggap publik ide tersebut bukan datang dari Ketum Golkar, tetapi adanya masyarakat seorang petani sawit di Siak yang menyampaikan keinginannya kepada Ketua Umum Golkar untuk perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi karena dianggap hidup mereka lebih baik di era Jokowi sehingga tidak berdampak pada tingkat keterpilihan Partai Golkar," bebernya.

Partai PRIMA yang diisi oleh Aktivis dan Pemuda, mulai menarik perhatian masyarakat yang ingin sebuah partai baru yang progresif dan dekat dengan rakyat.

"Partai Golkar dapat menambah dan mempertahankan suaranya karena sosok Airlangga Hartarto yang selalu terdepan dalam pemulihan ekonomi dan konsistensi mesin partainya di daerah," ungkapnya.

"Sedangkan Partai Gerindra dapat mempertahankan suara pemilihnya karena masih diisi oleh tokoh-tokoh yang sangat Populer dan menjadi idola tersendiri di masyarakat," pungkas Rinjani.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler