jpnn.com - JAKARTA - Hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN) menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo mengalami penurunan signifikan, elektabilitas Gibran Rakabuming lumayan.
Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara Bakry mengatakan bahwa sejumlah pengamat sempat menyebutkan elektabilitas Ganjar Pranowo akan mengalami rebound setelah dideklarasikan sebagai capres oleh PDI Perjuangan, nyatanya tidak terkonfirmasi dalam survei LSN kali ini.
BACA JUGA: 2 Tokoh Ini Dinilai Layak jadi Pendamping Anies Baswedan, Salah Satunya Kaya Raya
"Elektabilitas Ganjar tetap terbenam dan makin jauh tertinggal dari Prabowo menyusul pernyataan kontroversialnya yang menolak kehadiran timnas Israel dan berbuntut dibatalkannya Indonesia sebagai host Piala Dunia U-20," ujar Gema di Jakarta, Kamis (4/5).
Dia mengatakan, meski orang Indonesia dikenal sebagai "bangsa pelupa", tetapi menurutnya publik kelihatannya sulit untuk memaafkan kesalahan Ganjar yang membuat Piala Dunia U-20 batal digelar di Indonesia.
BACA JUGA: Cak Imin Gagal Menggoda Partai Koalisi Pendukung Anies, AHY Berkata Begini
Gema menilai, publik telanjur kecewa, marah, dan sakit hati kepada Ganjar sehingga apa pun upaya Gubernur Jawa Tengah itu untuk merebut kembali dukungan publik kelihatannya akan tidak mudah.
Selain berdampak pada terbenamnya elektabilitas Ganjar Pranowo, lanjut Gema, batalnya Piala Dunia U-20 juga berpengaruh pada elektabilitas PDI Perjuangan.
BACA JUGA: Soal Wacana Gibran jadi Cawapres Prabowo, Jokowi Merespons Begini
Berdasarkan hasil survei LSN, jika pemilu dilaksanakan saat ini, hanya 17,6 persen responden mengaku akan memilih PDI Perjuangan.
Dengan demikian, tingkat dukungan terhadap PDI Perjuangan merosot sekitar 5 persen dari survei LSN sebelumnya.
Publik tampaknya telah memberikan hukuman elektoral kepada PDI Perjuangan yang dinilai menjadi provokator gagalnya perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Elektabilitas Prabowo
Sementara itu, posisi Prabowo Subianto terus menguat terlepas dari kekecewaan publik terhadap Ganjar Pranowo.
Sinyal-sinyal dukungan Presiden Jokowi yang makin terang ditujukan kepada Prabowo kian memperkuat dukungan dari berbagai lapisan masyarakat, terutama dari elemen-elemen pendukung Jokowi terhadap Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
Gema mengatakan, Prabowo dipersepsikan publik sebagai sosok negarawan yang paling layak menggantikan Presiden Jokowi.
Ketika LSN menanyakan kepada responden, siapakah yang paling layak menjadi pengganti Presiden Jokowi, nama Prabowo paling banyak muncul dari top of mind publik.
"Sebanyak 21,7 persen menyebut nama Prabowo, sedangkan masing-masing hanya sekitar 12 persen yang menyebut nama Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan," katanya.
Elektabilitas Gibran
Mengenai siapakah sosok yang paling tepat menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto, hasil survei LSN menunjukkan bahwa nama Muhaimin Iskandar makin menguat elektabilitasnya.
Jika dalam survei-survei sebelumnya tingkat keterpilihan Muhaimin sebagai cawapres masih di bawah 1 persen, kini sebanyak 9,4 persen publik menyebut Ketua Umum PKB tersebut layak menjadi cawapres pendamping Prabowo pada Pilpres 2024 mendatang.
Adapun nama lain yang juga mulai diperhitungkan publik layak menjadi cawapres pendamping Prabowo, yakni Mahfud MD dan Gibran Rakabuming Raka.
Sebanyak 10,2 persen responden menilai Mahfud MD cocok menjadi cawapres pendamping Prabowo, sedangkan Gibran dipilih oleh 9,8 persen responden.
Elektabilitas Gerindra Moncer
Mengenai elektabilitas partai politik selain ditandai menurunnya tingkat keterpilihan PDI Perjuangan dalam survei LSN kali ini juga ditemukan fakta bahwa posisi Partai Gerindra makin kuat sebagai partai papan atas.
"Hampir pasti, Partai Gerindra akan menjadi runner up Pemilu 2024 dan bukan tidak mungkin makin mengancam dominasi PDI Perjuangan jika partai besutan Megawati itu terus mendapatkan sentimen negatif dari publik luas," tutur Gema.
Fenomena lain yang juga menarik dari temuan survei LSN kali ini adalah makin moncernya elektabilitas Partai Perindo yang saat ini masih sebagai partai nonparlemen.
Jika pemilu dilaksanakan saat ini, sebanyak 5,1 persen responden mengaku akan memilih Partai Perindo.
"Dengan elektabilitas mengungguli sejumlah partai parlemen seperti PAN dan PPP, hampir pasti Partai Perindo akan lolos ke Senayan dan kelihatannya akan menjadi satu-satunya partai nonparlemen yang berhasil menembus parliamentary threshold sebesar 4 persen," kata Gema. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu