jpnn.com, JAKARTA - Centre for Strategic and International Studies (CSIS) merilis hasil surveinya tentang elektabilitas figur calon presiden untuk Pemilu 2019. Merujuk survei yang dilakukan pada 23-30 Agustis itu, nama Joko Widodo alias Jokowi masih memiliki elektabilitas tertinggi.
Peneliti CSIS Arya Fernandes mengatakan, selisih elektabilitas Jokowi dengan figur di bawahnya cukup signifikan. Sebab, selisihnya mencapai 25 persen.
BACA JUGA: Rakyat Semakin Puas, Pemerintah Tak Mau Terlena
"Suara Joko Widodo mengalami kenaikan cukup signifikan dari dua tahun sebelumnya. Pada 2015 hanya 36,1 persen, naik menjadi 41,9 persen pada 2016 dan kembali naik menjadi 50,9 persen pada 2017," ujar Arya saat merilis hasil survei CSIS di Jalan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (12/9).
Sementara di bawah Jokowi ada nama Prabowo Subianto. Elektabilitas ketua umum Partai Gerindra itu menunjukkan kenaikan.
BACA JUGA: Nah, Pegiat KontraS Sebut Rezim Jokowi Sudah Mirip Orde Baru
Hanya saja, persentasenya tak sebaik elektabilitas Jokowi. Pada survei CSIS yang dilakukan pada 2015 lalu, elektabilitas mantan Danjen Kopassus tersebut hanya 28 persen.
Selanjutnya, elektabilitas Prabowo turun menjadi 24,3 persen pada 2016. Namun, elektabilitas mantan Pangkostrad itu kembali naik menjadi 25,8 persen pada 2017.
BACA JUGA: Jokowi Dikomplain Soal Raisa dan Bella yang Dinikahi WNA
Selain Jokowi dan Prabowo, CSIS juga memetakan elektabilitas tokoh lainnya. Di antara nama lain yang muncul adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan elektabilitas 2,8 persen.
Elektabilitas bekas tentara dengan pangkat terakhir mayor itu mengalahkan bapaknya, Susilo Bambang Yudhoyono dengan 2,7 persen. Kemudian ada nama Tri Rismaharini (2,4 persen) dan Ridwan Kamil (2,1 persen).
Nama yang belakangan kondang seperti Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Gubernur DKI Terpilih Anies Baswedan justru memiliki elektabilitas di bawah 2 persen. Gatot memiliki elektabilitas 1,8 persen, sedangkan Anies punya tingkat keterpilihan 0,7 persen.
Bahkan, elektabilitas Anies masih di bawah Basuki T Purnama alias Ahok. Mantan gubernur DKI yang kini berada di bui itu memiliki elektabilitas 1,3 persen.
Survei CSIS dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan jumlah responden seribu orang, yang tersebar secara proporsional di 34 provinsi di Indonesia. Survei menggunakan metode multi stage random sampling itu memiliki margin of error lebih kurang 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra: Joko Widodo Mulai Gelisah
Redaktur & Reporter : Ken Girsang