jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Presiden Fajroel Rachman membantah bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh terkait pertemuan dan berpelukan dengan Presiden PKS M Sohibul Iman.
Fajroel mengatakan apa yang disampaikan Jokowi ketika menyapa Surya Paloh di acara HUT ke-55 Partai Golkar, beberapa waktu lalu, hanya sebuah gurauan.
BACA JUGA: Kongres II Nasdem: Anies Baswedan Diundang di Pembukaan, Jokowi di Penutupan
"Enggak (menyindir). Itu humor persahabatan, sama kan kayak kita saja," kata Fajroel, ditemui di sela-sela mendampingi Presiden Jokowi memperingati Hari Pahlawan Nasional di TMP Kalibata, Minggu (10/11).
Dia juga memastikan bahwa Presiden ketujuh RI itu akan hadir di acara penutupan Kongres II partai pimpinan Surya Paloh, pada Senin malam (11/10).
BACA JUGA: Sindir Partai Sok Pancasilais Melulu, Surya Paloh Yakin PDIP Tidak Tersinggung
"Akan datang, Pukul 9 malam ya. Pak Jokowi sudah memastikan akan datang," ungkap Fajroel.
Saat dikonfirmasi apakah humor Jokowi soal pertemuan Surya Paloh dengan pimpinan PKS sebagai partai oposisi sebagai bentuk teguran dari presiden? Fajroel juga membantahnya.
"Tidak ada (teguran). Ini humor persahabatan karena ini koalisinya sangat kuat ya sampai hari ini. Koalisi indonesia Maju juga sangat-sangat kuat," tegasnya.
Sebelumnya saat berpidato di pembukaan Kongres II Nasdem, Surya Paloh meminta semua pihak tidak berburuk sangka atas sikapnya yang merangkul banyak pihak.
Ini disampaikan Paloh setelah sebelumnya banyak kalangan yang mempertanyakan pertemuan dengan Ketua Umum PKS Sohibul Iman.
Termasuk oleh Presiden Joko Widodo yang terkesan cemburu melihat cara berpelukan Paloh dan Sohibul yang hangat.
"Bangsa ini sudah capek dengan segala intrik yang mengundang sinisme satu sama lain, kecurigan satu sama lain. Hingga kami berkunjung ke kawan, mengundang kecurigaan," kata Surya Paloh saat memberikan sambutan dalam acara pembukaam Kongres Kedua NasDem di Gedung JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (8/11).(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam