jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menilai manuver Ketua Partai Nasdem Surya Paloh bertemu Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menjadi sinyal rasa nyaman dan perlunya mendekati kembali partai-partai di koalisi pemerintahan Jokowi.
Ujang juga menilai pertemuan itu sebagai reaksi ketidakcocokan NasDem yang selama ini dianggap remeh oleh Demokrat maupun PKS.
BACA JUGA: Presiden PKS Bakal Ketemu Surya Paloh Besok, Ada Apa?
"Selama ini ketika NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bacapres, ada tarik ulur antara PKS dan Demokrat, jaga gengsi dan memainkan ego dan minta bargaining cawapres, dan ini membuat NasDem merasa dikerjai," kata Ujang, Jumat (3/2)
Ujang mengatakan bahwa saat ini Koalisi Perubahan belum terbentuk, lantaran belum ada kesepakatan tertulis, atau hitam di atas putih.
BACA JUGA: Paloh Mengaku Nyaman dengan Golkar, Pakar: Berarti Capresnya Airlangga
Di satu sisi, Ujang melihat bagaimana NasDem di kabinet terus diterpa isu reshuffle yang menyasar para menteri dari NasDem.
"Oleh karena itu ya NasDem bermanuver ke sana kemari untuk dekat lagi dengan partai-partai di pemerintahan Jokowi, salah satunya dengan Golkar. Surya Paloh aktif di Golkar selama 40 tahun lebih juga kan," kata dia
BACA JUGA: Sebelum Ke Golkar, Surya Paloh Bertemu AHY, Ada Apa?
"Artinya ya lebih enak dan nyaman dan sama-sama bagian dari koalisi pemerintah. Belum lagi nanti akan ketemu dengan PDIP. Jadi soal nyaman tak nyaman, NasDem memang merasa dikerjai karena Koalisi Perubahan itu belum terbentuk sehingga NasDem bermanuver dalam konteks untuk menyelamatkan partai," pungkasnya.
Sebagai informasi, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menemui Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat.
Pantauan di lokasi, Surya Paloh datang dengan ditemani oleh sejumlah petinggi Partai NasDem.
Di antaranya, Sekjen NasDem Johnny G Plate, Ketua Bappilu NasDem Prananda Surya Paloh, dan Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni.
Tak hanya itu, mereka juga ditemani sejumlah elite partai NasDem. Kedatangan mereka langsung disambut oleh Airlangga Hartarto dan sejumlah petinggi partai Golkar.
Adapun pertemuan petinggi ketua partai politik yang berlangsung hampir 2 jam tersebut telah menghasilkan tiga poin penting. Selain itu, pertemuan itu sebagai nostalgia Surya Paloh sebagai mantan kader Golkar.
Dalam kesempatan itu, Surya Paloh mengaku telah menjadi kader Golkar sejak usia 16 tahun. Dengan begitu, dia telah berkiprah di Golkar selama kurang lebih 43 tahun hingga akhirnya mendirikan partai NasDem.
Adapun tiga poin yang menjadi pembahasan adalah kedua partai bersepakat untuk bersyukur bisa melewati dinamika yang dihadapi Indonesia. Apalagi, belakangan ini suasana dalam penuh ketidakpastian.
Poin kedua, kedua partai sepakat sebelumnya yakni sama-sama mendorong agar sistem pemilu 2024 nanti tetap digelar secara proporsional terbuka.
Poin ketiga, kunjungan NasDem yang dipimpin Surya Paloh ini adalah kunjungan balasan setelah sebelumnya petinggi Golkar telah berkunjung ke Kantor DPP Partai NasDem.
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif