jpnn.com, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meyakini pasangan Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin bakal menang mudah dalam debat capres – cawapres putaran pertama yang akan diselenggarakan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/01) malam ini.
“Kalau untuk topik hukum, HAM dan korupsi, Pak Jokowi akan menang mudah dalam debat,” kata Juru Bicara PSI Surya Tjandra di Kantor Pusat PSI, Jakarta Pusat.
BACA JUGA: Bagi Tugas saat Debat Capres, Ini Bagian Maruf Amin
Menurut caleg DPR RI Dapil Jawa Timur VI ini, keunggulan tersebut tak terlepas dari pengalaman matang Presiden Jokowi selama menjabat. Dia menilai, Jokowi sudah tuntas di wilayah teoritis sekaligus praktiknya selama empat tahun ini.
Surya juga menambahkan, ada indikator dan kebijakan yang mencerminkan komitmen memerangi korupsi di era Presiden Jokowi.
BACA JUGA: Jokowi - Maâruf Sudah Sangat Mengusai Materi Debat
“Kami melihat Corruption Perception Index (CPI) kita naik cukup signifikan justru di kepemimpinan Pak Jokowi, dari 34 sekarang ke 37. Ranking negara terkorup pun sudah turun dari 107 jadi 90,” ujarnya.
Dalam pemerintahan Jokowi, lanjut Surya, semua rakyat bisa berpartisipasi dalam memberantas korupsi. Salah satunya menjadi pelapor dan diberikan aturan penghargaan kepada mereka jika bersedia melaporkan indikasi korupsi, lalu terbukti.
BACA JUGA: Bamsoet: Sebaiknya Capres Tampil Natural Saat Debat
Personel Polri melakukan persiapan pengamanan Debat Perdana Capres-cawapres, Jakarta, Kamis (17/1). Foto: Ricardo/JPNN.com
“Ada juga kenaikan cukup signifikan terkait anggaran bagi KPK. Sekarang sudah hampir Rp 1,2 triliun. Ini lumayan banyak karena staf KPK juga tidak terlalu banyak,” imbuh dia.
Sementara politikus PSI lainnya, Rian Ernest menanyakan gagasan dari kubu Prabowo - Sandi dalam debat capres perdana nanti. Rian menilai, pengalaman pasangan Prabowo dan Sandi minim dalam pelayanan publik.
“Pak Prabowo ini tidak punya pengalaman administratur sipil, jadi kami belum tahu ini konkretnya apa, gagasannya apa. Mas Sandi pun biasa di swasta tentu minim pengalaman juga di sektor publik. Dia menjadi wakil gubernur dalam hitungan bulan sudah pamit," kata dia.
Lebih jauh lagi, Rian turut menjabarkan tiga strategi konkret pemerintahan Presiden Jokowi untuk menekan laju korupsi.
“Pertama yang dilakukan adalah menyulitkan orang untuk korupsi, konkretnya adalah di zaman Pak Jokowi ini lelang-lelang harus elektronik, perizinan elektronik, pelayanan satu atap. Jadi akan menyulitkan orang untuk melakukan korupsi,” papar Rian.
Kedua, meningkatkan risiko orang untuk melakukan korupsi. Dengan peraturan baru, semua orang di Indonesia bisa menjadi penyidik tambahan KPK.
“Jadi semua orang bisa melaporkan korupsi yang mereka ketahui, dan nanti akan diberikan imbalan. Jadi koruptor-koruptor ini bukan hanya takut dengan kamera di kantor sekarang, takut dengan semua orang yang bisa melaporkan perbuatan korupsi," kata dia.
Ketiga, lanjut Ernest, Jokowi meningkatkan gaji ASN, terutama anggaran kepolisian yang naik drastis.
“Kenapa naik? Ya gimana kita mau memberantas korupsi kalau sapunya itu enggak bersih. Ya, kalau gaji pas-pasan, operasional pas-pasan, ya repot juga gitu," jelas dia, terkait debat capres edisi perdana malam nanti. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rencana Polantas demi Kelancaran Rute Peserta Debat Pilpres
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga