Artis asal Brisbane, Jarryd James, buka-bukaan tentang kesulitan mengejar karir sebagai musisi di Australia, seraya mengungkapkan bahwa ia pernah menyerah pada industri ini setelah gagal mencuri perhatian publik.

Penulis lagu, yang tengah menikmati sukses besar dari single berjudul ‘Give Me Something’ dan ‘Do You Remember’, ini berbicara blak-blakan tentang industri musik Australia.

BACA JUGA: Sydney Bangun Kebun Binatang Tanpa Kandang Senilai Rp 360 Miliar

Ia mengatakan, kesulitan mengadakan tur di negara yang luas dengan populasi kecil- dikombinasikan dengan tekanan keuangan -membantu untuk membunuh harapannya - cerita umum di antara musisi yang tengah berjuang di negara ini.

"Benar-benar sulit di negeri ini, jujur saja. Itu hal logistik. Benar-benar mahal untuk tur di negeri ini dan semuanya begitu tersebar, tak ada cukup orang,” ungkap Jarryd.

BACA JUGA: Warga Australia Gelar Doa Bersama Bagi Pengungsi Suriah


Jarryd James akan mengeluarkan album debutnya ‘Thirty One’ di bulan September. (Foto: triple j)

Ia lantas menuturkan, "Anda hanya bisa melakukannya satu kali di penampilan perdana dan pada saat Anda sudah sangat serius anda akan berkomentar: ‘saya telah menghabiskan semua uang saya dan sudah berkomitmen untuk ini. Saya telah mempertaruhkan semua milik saya’.”

BACA JUGA: Konsumsi Makanan Manusia, Burung Liar Idap Kolesterol Tinggi

"Saya hanya bisa berbicara untuk diri saya sendiri. Itu benar-benar keras dan saya kehabisan energi untuk itu dan saya kehabisan sumber daya," tambahnya.

Jarryd mengatakan, ia menyerah pada musik dan malahan, mengejar pekerjaan yang "normal".

"Saya sudah menyerah atas karir apapun di musik. Saya pikir, jika saya tak melakukannya dengan benar, maka saya tak akan melakukannya sama sekali," akunya.

Ia lantas bercerita, "Saya baru saja memiliki pekerjaan normal dan saya akan mendapat pensiun, pensiun, membeli [rumah] dan mendapatkan menyicil rumah dengan bodohnya."

Hal itu berlangsung sampai ia ditawari kesempatan untuk mendukung duo folk populer Australia, Angus & Julia Stone, dalam tur musim panas mereka, Hal itu membuat karir Jarryd mulai lepas landas.

"Saya hanya berpikir saya telah menyerah atas karunia music ini dan saya tak akan menggunakannya," ratapnya.

Judul album terinspirasi kematian ayah

Jarryd akan merilis album debutnya ‘Thirty One’ pada 11 September.

Ia mengatakan, judul album ini sebagian besar terinspirasi oleh ayahnya, yang meninggal pada usia 30 tahun.

"Ini berarti 2 hal. Karena saya genap 31 tahun, [Desember] tahun ini, tetapi juga ayah saya, yang cukup berjiwa musik, ia meninggal ketika saya masih muda," jelasnya.

Ia mengisahkan, "Saya baru berusia dua atau tiga tahun dan saya tak pernah benar-benar tahu banyak tentang dirinya. Lalu untuk beberapa alasan, saya mendapat sertifikat kematiannya dan di situ saya lihat ia meninggal ketika berusia 30 tahun."

Jarryd mengatakan, kenyataan bahwa ia akan merilis album pertamanya di usia yang sama dengan sang ayah terlalu bermakna untuk diabaikan.

"Saya menyadari ... Saya merilis album ini keluar dan jika saya bertahan hidup melalui tahun ini, maka saya melebihi ayah saya sendiri. Itu cukup berat, tetapi juga cukup indah karena akhirnya saya bisa merilisnya ke dunia,” ujarnya.

Ia menyambung, "Ini semua terhubung kembali dengan fakta bahwa saya bisa melakukan ini dan saya tak melakukannya. Aku merasa sedikit bersalah tentang itu."

BACA ARTIKEL LAINNYA... Chris, Domba Terkenal dari Canberra Kebanjiran Tawaran Adopsi

Berita Terkait