Susi Air Lebih Memilih Pilot Asing

Senin, 28 Mei 2012 – 07:51 WIB

KECELAKAAN pesawat Sukhoi Superjet (SSJ) 100 yang diterbangkan pilot asal Rusia mengagetkan dunia penerbangan nasional. Bagi pemilik maskapai Susi Air, Susi Pudjiastuti, pilot asing memiliki profesionalisme dan etos kerja yang lebih baik daripada pilot asli Indonesia.
 
"Pilot asing yang saya pekerjakan rata-rata orangnya baik, nggak sok-sokan. Mereka biasa kok nyuci pesawat sendiri, bersih-bersihin kokpit kalau habis pakai. Kalau pilot lokal, mana mau seperti itu," ujar Susi. Susi Air saat ini mempekerjakan lebih dari 175 pilot asing dari berbagai negara. Hanya segelintir pilot asli Indonesia yang bekerja di maskapai itu.
 
Susi mengaku bangga lantaran cukup banyak pilot asing yang mau bekerja kepadanya. Itu membuktikan bahwa maskapai Indonesia juga dilirik pilot dari berbagai negara. Perempuan yang lahir di Pangandaran, Jabar, 15 Januari 1965, tersebut tak menyangka bisa menjadi "bos" orang-orang bule. "Tentu saja saya bangga karena bisa menggaji banyak sekali orang bule," katanya sambil tertawa.
 
Susi Air saat ini memiliki sekitar 50 pesawat kecil yang rata-rata beroperasi secara sewa (carter). Meski begitu, Susi Air juga membuka beberapa rute penerbangan terjadwal. Pesawat Susi Air saat ini sering disewa perusahaan migas maupun pemerintah daerah di wilayah terpencil.

"Saya itu jadi pengusaha modalnya harus bisa marah. Jadi, saya bisa memarahi bule-bule itu," ucapnya.
 
Perempuan tomboi itu mengaku tidak sengaja menjadi pengusaha pesawat. Awalnya dia dan suami hanya ingin membantu korban bencana tsunami di Aceh beberapa tahun lalu. Dengan menggunakan satu pesawat kecil miliknya, evakuasi korban ternyata sangat terbantu. "Selama setahun saya tidak minta bayaran atau uang sewa pesawat untuk melayani korban tsunami Aceh," ungkapnya.
 
Padahal, pesawat tersebut sebetulnya sangat dia perlukan untuk mengangkut lobster hasil tangkapan di Pangandaran, Jawa Barat, untuk dijual di Jakarta pada hari yang sama. Namun, dengan ikhlas, Susi merelakan pesawatnya dipakai untuk berbagai keperluan di lokasi bencana Aceh. "Setelah proses evakuasi dan rehabilitasi Aceh selesai, ternyata banyak yang mau sewa pesawat saya," jelasnya. (wir/c10/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Bidik Target 80 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler