jpnn.com, SURABAYA - Fenomena panic buying atau belanja berlebihan sebuah produk susu berlogo beruang melanda pasar termasuk sejumlah minimarket atau toko di Surabaya.
Seperti di Tunjungan Plaza (TP), produk susu asal Swiss itu tak ada di rak minuman kaleng.
BACA JUGA: Ini 7 Manfaat Susu Beruang yang Tidak Bisa Diremehkan
Salah satu pekerja Fachrul Dwi mengatakan bahwa susu tersebut tak dikirim pemasok sejak sepekan lalu.
Dia juga mengamini bahwa di tempat lain juga mengalami kelangkaan.
BACA JUGA: Setop Panic Buying! Cukup Stok Bahan Makanan Ini di Rumah
"Di sini enggak ada, memang lagi langka sekarang," ujar dia, Senin (5/7).
Dia menduga penyebab kelangkaan itu diduga adanya oknum yang sengaja memborong untuk kembali dijual dengan harga dua kali lipat.
BACA JUGA: Mentan Sidak Pasar, Masyarakat Tidak Perlu Panic Buying
"Memang lagi sulit, dengar-dengar juga menjadi bisnis lagi. Harga normal Rp 9.000 bisa sampai Rp 20 ribu naiknya. Dilihat dari jumlah belinya biasanya kelihatan kalau satu dus pasti kami ingatkan, karena kami menjaga konsumen lain yang membutuhkan," katanya.
Hal serupa juga terjadi di Mal BG Junction, salah satu minimarket di sana juga sudah kosong stok susu beruang sejak tiga hari lalu.
"Banyak yang bilang kalau Bear Brand di luar juga sedang kosong," ucap dia.
Maulana (45) pemilik toko yang menjual kebutuhan pokok juga mengalami hal yang sama.
Kelangkaan itu dia alami sejak sepuluh hari lalu.
"Mau order, 50 karton, selalu kosong. Akhirnya jadi langka. Harga yang awalnya Rp 248 per kartonnya, kini melonjak sampai Rp 350 ribu," kata Maulana. (mcr12/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Arry Saputra