Susunan Kabinet Jokowi-Ma’ruf: Menristek Dikti Jangan Sosok yang Kaku

Senin, 21 Oktober 2019 – 04:30 WIB
Mahasiswi. Ilustrasi Foto: Soetomo Samsu/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Nama-nama menteri atau susunan kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin akan diumumkan hari ini, Senin (21/10).

Rektor Universitas Widya Mataram Prof Edy Suandi Hamid berharap, menteri yang mengurusi pendidikan tinggi atau menristek dikti ke depan harus proaktif.

BACA JUGA: Isyarat Oso soal Kursi Menteri untuk Moeldoko di Kabinet Jokowi

"Saya kira, pendidikan tinggi harus dikelola secara responsif, proaktif terhadap perubahan global termasuk revolusi industri 4.0," ujar Edy di Jakarta, Minggu (20/10).

Prof Edy mengatakan, seiap kebijakan yang dihasilkan menristek dikti harus bisa menyesuaikan dengan situasi yang ada saat ini atau tidak kaku.

BACA JUGA: Menteri Kabinet Kerja Jilid II Disarankan Minum Temu Lawak Dua Gelas

“Artinya nomenklatur pendidikan tinggi, proses perizinan, pembelajaran jarak jauh, dan lain sebagainya harus fleksibel,” terangnya.

Dikatakan Prof Edy, pola pikir Presiden Joko Widodo untuk pengembangan pendidikan tinggi amat bagus. Sayangnya, menteri yang menjabat saat ini cukup kaku.

BACA JUGA: Bu Susi Pudjiastuti Sudah Tinggalkan Rumah Dinas Menteri?

"Sekarang begitu ditegur, baru kemudian agak longgar. Kalau dulu masih kaku sekali akibatnya pelaksanaan pembelajaran jarak jauh membutuhkan waktu lama," tambah dia.

Menristek dikti ke depan harus lebih adil dan harus sesuai dengan tata kelola perguruan tinggi yang baik. Jangan sampai, hanya menguntungkan golongan tertentu yang berafiliasi pada menteri tersebut.

"Menristek dikti ke depan, hendaknya proaktif, tidak grasak-grusuk, dan fokus pada pekerjaannya," kata Mantan Ketua Forum Rektor itu.

Diingatkan juga agar menristek dikti ke depan tidak membuat program yang aneh-aneh, seperti memantau media sosial mahasiswa ataupun dosen. Menurut Prof Edy, urusan merupakan pekerjaan badan intelijen dan bukan kemenristek dikti.

"Menristekdikti hendaknya mengedukasi mahasiswa ataupun dosen agar tidak radikal maupun menyebar kebencian di media sosial," terang dia.

Selain itu, Edy juga meminta agar menteri yang menangani urusan pendidikan tinggi harus konsisten dan paham akan pendidikan tinggi. Ia optimistis Presiden Joko Widodo bisa memilih orang yang tepat dalam menyusun kabinetnya. (antara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler