Suswono: Rumah Pangan Lestasi Layak Dicontoh

Kamis, 19 Juli 2012 – 22:49 WIB
JAKARTA - Menteri Pertanian Suswono mengatakan niat Walikota Padang Fauzi Bahar untuk memberikan total hadian sebesar Rp200 juta bagi pemenang Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) di Kotamadya Padang patut untuk dicontoh oleh daerah-daerah lainnya di Indonesia.

Model Kawasan Rumah Pangan Lestari, menurut Menteri Pertanian, konsepnya sangat mudah dan sederhana karena berbasis pemanfaatkan pekarangan rumah secara optimal dengan berbagai jenis sayuran, buah-buahan maupun ternak secara lestari untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga secara sehat dan mandiri.

"Konsep yang sederhana itulah yang telah diimplementasikan secara maksimal oleh Pemko Padang sehingga menjadi kegiatan ekonomi produktif keluarga dan menciptakan lingkungan hijau," kata Suswono saat menyampaikan sambutan dalam acara penyerahan penghargaan Hari Krida Pertanian ke-40 kepada Walikota Padang Fauzi Bahar, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Boyolali, Timur Tengah Utara, Tidore, Banjar Baru dan Meuroke, di Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (19/7).

"Semula saya beranggapan pemberian hadiah total 200 juta rupiah bagi pemenang Model Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kota Padang terlalu besar. Tapi setelah Walikota Padang mengemukakan manfaat ekonomi dan hijaunya lingkungan dari hadiah itu, maka masuk akal juga gagasan itu dan pantas untuk dicontoh oleh daerah lainnya," kata Suswono.

Melihat keberhasilan Kota Padang dalam program M-KRPL lanjut menteri, selain perlu dicontoh oleh daerah-daerah lainnya, sekaligus membawa konsekuensi yang cukup berat bagi Kota Padang seiring dengan tingginya kebutuhan lahan untuk perumahan dan industri manufakturing.

Meski demikian, Suswono tetap mengingatkan agar para kepala daerah tetap selektif dalam melepas lahan-lahan produktif karena berimplikasi langsung terhadap produktifitas pertanian keluarga.

"Para kepala daerah yang hari ini menerima penghargaan dari pemerintah melalui Kementerian Pertanian RI merupakan kepala daerah yang kami nilai menjaga kesinambungan pertanian keluarga," tegas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu

Ada sejumlah daerah yang semula sangat baik mengelola M-KRPL, tapi karena terdesak oleh kebutuhan lahan, kepala daerah bersangkutan mengabaikan program M-KRPL. "Ini jangan sampai terjadi di daerah-daerah yang hari ini menerima penghargaan," harapnya.

Usai menerima hadiah, Fauzi Bahar kepada pers mengatakan, M-KRPL di Kota Padang terletak di Kelurahan Tarantang, Kecamatan Lubuk Kilangan.

Pada awalnya peserta M-KRPL berjumlah 15 kepala keluarga (KK) dari 80 KK anggota kelompok P2WKSS. Sebanyak 86,7 persen KK mempunyai lahan pekarangan sempit kurang dari 120 meter persegi dan 13,3 persen pekarangan sedang dari 120 hingga 400 meter persegi.

Sesuai strata luas pekarangan, maka budidaya yang dilakukan lebih banyak dengan vertikultur model rak, pot/polybag dan bedengan.

Jenis tanaman yang diintroduksikan adalah sayuran (bayam, kangkung, caisin, seledri, cabe, tomat, terung, bawang daun, mentimun, kacang oanjang, cabe rawit dan bawang merah, sirih merah, bumbu-bumbuan serta tanaman buah).

"Tahun 2012 ini, M-KRPL Tarantang akan dikembangkan ke Kelurahan Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang yang melibatkan 90 KK bersinergi dengan Program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP)," imbuhnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BI Batasi Kepemilikan Bank

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler