jpnn.com - PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan bahwa inflasi perlu dikendalikan.
Sebab, jika harga barang naik, daya beli masyarakat menurun, maka angka kemiskinan bertambah.
BACA JUGA: Tekan Inflasi Daerah, Gubernur Sutarmidji Menyerahkan Bantuan Beras
"Kita tak mau itu terjadi. Kita jaga inflasi pada tataran normal,” kata Sutarmidji, Senin (10/4).
“Saya berupaya bagaimana inflasi tidak melonjak, karena banyak negara di luar sana inflasinya sudah menembus angka 100 persen," tambahnya.
BACA JUGA: Sutarmidji Optimistis Tidak Ada Lagi Desa Tertinggal di Kalbar
Sutarmidji menyampaikan hal itu saat menyalurkan paket bantuan sosial (bansos) berupa sembilan bahan pokok di dua Kecamatan di Kota Singkawang.
Penyaluran paket bansos sembako itu dalam rangka pengendalian inflasi dan mitigasi dampak inflasi.
BACA JUGA: Pemerintah Harus Mewaspadai Kenaikan Harga Sembako Menjelang Idulfitri 2023
Kecamatan Singkawang Utara dan Kecamatan Singkawang Tengah menjadi target penyaluran paket bansos itu.
Masing-masing kecamatan mendapat 300 paket sembako.
Jadi, total bantuan yang diserahkan ialah 600 paket sembako.
Sutarmidji menjelaskan bantuan ini diserahkan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
"Ini memang tidak begitu banyak, kurang lebih 300 paket khusus untuk mereka memang yang termasuk kriteria sesuai yang sudah ada,” paparnya.
Namun, lanjut Sutarmidji, dalam waktu bersamaan pihaknya akan melepas beras dari Bulog yang diprakarsai oleh Bapanas.
Menurut dia, nantinya per kepala keluarga akan memperoleh 10 kilogram selama tiga bulan ke depan.
Dia menyatakan bahwa hal ini dilakukan dalam rangka mengendalikan harga beras agar tidak melambung tinggi.
"Beras jangan sampai jadi sumber inflasi, karena beras ini merupakan makanan pokok utama masyarakat," kata mantan wali kota Pontianak yang menjabat dua periode itu. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi