Sutarmidji: Uang Simbol Kedaulatan Negara, Gunakan dengan Sebaik-baiknya

Sabtu, 22 Oktober 2022 – 21:15 WIB
Gubernur Kalbar Sutarmidji saat menghadiri kegiatan Puncak Hari Oeang yang di laksanakan Bank Indonesia perwakilan Kalimantan Barat di Pontianak. (ANTARA/Rendra Oxtora)

jpnn.com - PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menyatakan bahwa uang merupakan simbol kedaulatan negara. 

Oleh karena itu, Sutarmidji mengajak masyarakat Kalbar untuk memperlakukan uang fisik Indonesia atau rupiah dengan sebaik-baiknya. 

BACA JUGA: Polisi Kejar Pelaku Pencurian Uang Milik Kolektor di Makassar, Sebegini Kerugian Korban

Baik itu secara fisik atau menyimpan dengan betul, maupun penggunaan uang tersebut. 

“Karena biaya cetaknya itu mahal, jadi, jangan sembarangan,” kata Sutarmidji saat acara Puncak Hari Oeang di Pontianak, Kalbar, Sabtu (22/10).

BACA JUGA: Ini Sederet Bea Cukai Penerima Penghargaan pada Hari Oeang

Menurut dia, perlu sosialisasi lebih luas lagi kepada masyarakat tentang bagaimana memperlakukan uang dengan baik. 

Sebab, lanjut Sutarmidji, Bank Indonesia sebagai bagian pencetak uang tentu tidak sembarangan mencetak.

BACA JUGA: Meriahkan Hari Oeang ke-75, Kemenkeu Bagikan Sembako untuk Warga Karimunjawa

“Mereka mencetak uang biasanya untuk mengganti uang yang sudah lusuh, dan juga risikonya jika terlalu banyak mencetak uang bisa menyebabkan inflasi,” ungkapnya. 

Sutarmidji juga menekankan kepada masyarakat khususnya yang berada di daerah-daerah perbatasan Indonesia - Malaysia di Kalbar harus kenal dengan mata uang rupiah. 

“Khususnya untuk masyarakat yang berada di daerah perbatasan harus kenal dengan rupiah. Jangan malah kenal dengan uang Malaysia atau uang negara asing," katanya.

Selain itu, lanjut dia, dengan makin canggihnya era sekarang, maka ke depannya uang dalam bentuk fisik akan kian sedikit digunakan di masyarakat.

"Kita harus mengikuti perkembangan era sekarang. Kalau masih menggunakan uang secara fisik apalagi dalam transaksi besar-besaran masih menggunakan uang, saya bilang itu generasi sepok (tidak mengikuti perkembangan zaman, red). Karena ke depan itu dompet kita akan diisi dengan kartu. Bahkan di pasar Flamboyan saja sudah bisa pakai kartu,” katanya.

Perwakilan BI Provinsi Kalbar Agus Chusaini mengatakan bahwa penetapan Hari Oeang merupakan momentum untuk seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih menghargai rupiah.

"Untuk itu kami harapkan masyarakat Kalbar bisa menjaga dan menggunakan rupiah, sebagai cerminan kecintaan kita terhadap Indonesia," pungkasnya. (antara/jpnn) 


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler