jpnn.com - Film Wonder Woman yang dibintangi Gal Gadot menuai respons bagus, baik dari kritikus maupun moviegoers. Film itu menempati posisi kelima terlaris 2017.
Namun, capaian tersebut tidak lantas membuat sutradara ternama James Cameron terkesan. Pria yang sedang disibukkan dengan proyek film Avatar itu melontarkan kritikan dan menyebut film tersebut sebagai langkah mundur bagi Hollywood.
BACA JUGA: The Conjuring Universe Tembus Pendapatan USD 1 M
’’Ada salah penafsiran. Wonder Woman adalah ikon objektifikasi. Hanya para pria Hollywood yang melakukan hal kuno itu! Saya tidak bilang tidak suka film ini, tapi bagi saya ini kemunduran,’’ katanya saat diwawancarai The Guardian.
Patty Jenkins sebagai sutradara langsung memberikan pembelaan. ’’Ketidakmampuan James Cameron memahami Wonder Woman, bagi kami, tidak mengejutkan. Sebab, meski pembuat film hebat, dia tetap bukan perempuan,’’ tulis Jenkins di Twitter.
BACA JUGA: Daniel Craig Hanya Kembali untuk Satu Film
Jenkins mengungkapkan, dirinya pernah dipuji Cameron ketika menggarap Monster (2003) yang dibintangi Charlize Theron. Dia pun mengapresiasinya.
’’Tapi, jika perempuan ideal harus selalu keras, tangguh, dan bermasalah untuk menjadi kuat, kita tidak akan memiliki kebebasan untuk menjadi multidimensi atau merayakan ikon perempuan di mana saja. Sebab, jika perempuan harus selalu atraktif dan penuh cinta, kita sebenarnya tak bergerak maju,’’ tutur Jenkins lagi.
BACA JUGA: Daniel Craig Akhirnya Buka-bukaan Soal James Bond
’’Saya percaya, perempuan bisa menjadi apa pun seperti halnya karakter pria yang menjadi lakon utama. Menjadi perempuan kuat tak bisa disebut benar atau salah. Para perempuan yang menjadikan film ini hit bebas menafsirkan ikon perempuan di sini,’’ tandas Jenkins. (fam/c11/ayi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Syuting Mission Impossible 6 Molor Empat Bulan
Redaktur & Reporter : Adil