Sutradara Puji Kedalaman Akting Adipati Dolken dan Velove

Rabu, 01 November 2017 – 14:19 WIB
Artis Velove Vexia. Foto; Dok. Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Sutradara Heru Saputra membutuhkan bintang dengan kemampuan akting mumpuni untuk film Hujan Bulan Juni. Karena alasan itulah dia menjatuhkan pilihan kepada Adipati Dolken dan Velove Vexia.

"Idealismenya ngga boleh lepas dari karakter, dan kedalaman akting harus matang," kata Hestu Saputra saat berkunjung ke JawaPos.com, Graha Pena Jakarta Selatan, Selasa (31/10)

BACA JUGA: Putra Kotaro Minami Kerasan Berkarier di Indonesia

Khusus Adipati Dolken, Hestu Saputra menyebut pilihan itu dijatuhkannya sejak awal. Dia memilih langsung aktor tampan tersebut untuk memainkan tokoh Sarwono. Menurutnya Adipati punya kecocokan yang kuat dengan tokoh.

"Adipati calon tunggal, pas baca naskah langsung pilih dia. Kapasitasnya enggak diragukan. Value Sarwono yang merupakan dosen yang dewasa cocok sama dia," jelasnya.

BACA JUGA: Hujan Bulan Juni, Menikmati Karya Puisi Lewat Film

"Velove pun punya passion paling besar dan memahami puisi juga. Kebetulan dia latar belakang Manado dan Jawa," sambung Hestu.

Saat proses syuting, sutradara menuntut kedua pemain ini untuk mendalami puisi, terutama puisi karya Sapardi Djoko Darmono.

BACA JUGA: Main Film Bareng, Adipati Dolken dan Putri Marino Cinlok?

"Velove mudah memahaminya, kalau Adipati pas reading setiap hari bikin puisi. Dia suka gambar dan sekarang saya suruh bikin puisi, sekaligus pendalaman karakter," ungkapnya.

Film Hujan Bulan Juni segera hadir di seluruh biskop tanah air. Film drama tersebut patut dinantikan karena merupakan hasil adaptasi dari novel legendaris berjudul sama karya Sapardi Djoko Darmono.

Hestu Saputra sebagai sutradara mengatakan bahwa tugas membuat film Hujan Bulan Juni cukup berat. Dia dituntut menerjemahkan puisi dan novel karya Sapardi Djoko Damono yang sudah sangat terkenal menjadi sajian film yang menyenangkan.

Berbagai komunikasi dilakukan Hestu Saputra dengan Sapardi Djoko Darmono. Dia menanyakan konten penting dari puisi atau novel yang harus dimasukkan ke dalam film.

Meski demikian, tidak ada intervensi di antara keduanya. Sapardi bahkan membebaskan Hestu untuk mengembangkannya.

Naskah film Hujan Bulan Juni ditulis oleh Titien Wattimena. Menurut Hestu, pengerjaan naskah berlangsung selama satu tahun. Sementara syuting berlangsung satu bulan. Pengambilan gambar dilakukan seminggu di Jepang, Manado selama 17 hari, dan selebihnya di Jakarta.

Hujan Bulan Juni mengisahkan hidup Pingkan (Velove Vexia) yang merupakan gadis campuran Manado dan Jawa. Dia menjalin hubungan tanpa status dengan pria Jawa bernama Sarwono (Adipati Dolken).

Polemik muncul saat Pingkan yang merupakan dosen muda Sastra Jepang di Universitas Indonesia mendapatkan tugas belajar ke Negeri Sakura.

Dia ditemani Katsuo (Koutaro Kakimoto), orang asal Jepang yang belajar di Indonesia. Sementara Sarwono pun tidak rela orang yang disayanginya pergi.

Selain pemain di atas, Hujan Bulan Juni juga dibintangi Baim Wong, Ira Wibowo, Sundari Soekotjo, Jajang C Noer, Sapardi, dan lainnya.

Film Hujan Bulan Juni mulai tayang pada 2 November 2017 mendatang di seluruh bioskop tanah air. (ded/ce1/JPC)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Deva Tulis Kata-Kata Puitis, Velove Langsung Bereaksi


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler