jpnn.com, JAKARTA - Jam tangan pintar atau smartwatch Suunto 9 Peak Pro resmi diluncurkan dengan berbagai keunggulan mumpuni dan ramah lingkungan.
Marketing Manager Suunto Indonesia, Bayu Noer mengatakan Suunto 9 Peak Pro dirancang dengan fitur profesional yang dibutuhkan para pencinta olahraga.
BACA JUGA: Garmin Bestie, Smartwatch yang Cocok untuk OTTD
Menurut dia, jam tangan pintar itu dilengkapi dengan chipset baru yang lebih kuat, sehingga bisa meningkatkan kinerja sekaligus memiliki daya tahan baterai terbaik dibanding kompetitornya.
"Suunto 9 Peak pro juga mempunyai mode snorkeling," tutur dia.
BACA JUGA: Mengintip Kecanggihan Smartwatch Garmin Teranyar
Smartwatch itu sudah diuji coba ketahanan di berbagai kondisi seperti es, pasir, tetesan dan guncangan, tekanan, dan garam.
"Suunto 9 peak Pro bisa berhubung dengan kacamata pintar yang akan menampilkan data dari jam," ungkap Bayu.
BACA JUGA: LUNA Luncurkan 2 Smartwatch Keren, Sebegini Harganya
Menurut dia, jam tangan itu dibuat dengan 100% energi terbaru dari Finlandia.
Suunto 9 Peak Pro diklaim bisa bertahan selama 21 hari dalam penggunaan sehari-hari sebelum memerlukan pengisian daya, 40 jam dalam mode Performa, 70 jam dalam mode Daya Tahan, dan 300 jam dalam mode Tur.
Suunto 9 Peak Pro bisa terhubung ke empat sistem satelit (GPS, Glonass, Galileo, Beidou) hingga 32 satelit individu secara bersamaan.
Selain fitur, perangkat itu merupakan jam digital yang ramah lingkungan karena jejak karbonnya dihitung hanya menghasilkan 7,5 kg CO2e.
Suunto 9 Peak merupakan salah satu jam sport GPS tertipis dengan ketebalan 10,8 mm.
Suunto menawarkan jam tangan pintarnya itu dalam enam versi berbeda, yakni empat model dibuat dengan baja tahan karat dan dua model dibuat dari titanium.
Suunto bisa didapatkan di Toko Startime PIM 2, Metro Broadway PIK, dan Grand Indonesia dengan banderol mulai dari Euro 499 atau setara Rp 8,1 juta hingga Euro 629 atau Rp 10,2 juta. (ddy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Garmin Instinct 2, Smartwatch dengan Standar Militer, Sebegini Harganya
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian