jpnn.com, TANGERANG SELATAN - Melalui perkenalan konsep All-new Suzuki Swift Strong Hybrid, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) seolah berkata bila mereka siap menghadirkan mobil ramah lingkungan di tanah air.
"Kami menyadari bahwa kebutuhan mobil yang ramah lingkungan dan rendah emisi akan semakin penting untuk masa depan. Karenanya, kami memperkenalkan konsep All-new Swift Strong Hybrid di GIIAS 2018 sebagai bentuk kesiapan kami untuk menghadirkan mobil ramah lingkungan dan emisi rendah di Indonesia,” ujar Head of 4W Product Development & Accessories PT SIS Yulius Purwanto di ICE BSD, Tangerang, Rabu (8/8).
BACA JUGA: Perbedaan Swift Strong Hybrid dengan Ertiga Diesel Hybrid
Pria yang akrab disapa Yulius itu mengklaim mobil ini paling irit untuk produk global lantaran menggunakan teknologi hybrid. Menurutnya, performanya meningkat dibandingkan dengan Swift bermesin konvensional.
"Suzuki Swift Strong Hybrid sanggup mengonsumsi BBM 1/32 km/liter (hasil pengujian Japannese JC08 Cycle) dan mobil ini menjadi yang tertinggi tingkat efisiensinya dibanding produk Suzuki lainnya," ujarnya.
BACA JUGA: Suzuki Swift Sport Red Devil Mulai Rp 302,2 Juta
Suzuki Swift Strong telah disematkan Motor Generator Unit (MGU) dan baterai lithium berdaya 446 wH bertegangan 101,4 volt. Hatchback berlogo S itu disebut akan berbeda dengan Suzuki Ertiga Diesel Hybrid.
"Jika melihat Suzuki Swift yang digabungkan teknologi hybrid, ini adalah perpaduan yang baik untuk market di Indonesia. Karena dalam 5-10 tahun ke depan, Indonesia akan disesaki masyarakat yang produktif dan dinamis," sambugnya,
BACA JUGA: Suzuki Indonesia Ingin Jual Swift Lagi, Asal..
Kehadiran Suzuki Swift Strong Hybrid di GIIAS 2018, kata Yulius, sebagai studi banding Suzuki untuk melihat sejauh mana penerimaan masyarakat Indonesia tentang mobil ini.
Di Jepang, Suzuki Swift Strong Hybrid dibekali mesin dual jet engine 1.200 cc menawarkan tenaga 89 hp pada 6.000 rpm dan torsi 118 Nm pada 4.400 rpm.
Kemungkinan jika mobil ini akhirnya masuk ke pasar Indonesia, Yulius menjelaskan akan banyak perubahan pada spesifikasi mesin. "Saya tegaskan kembali kalau misalkan mobil ini hadir di Indonesia akan berbeda sama yang di Jepang," kekeh Yulius. (mg9/jpnn)
Redaktur : Tim Redaksi