Syarief Hasan: Perusahaan Indonesia Mampu Menyaingi Perusahaan Berskala Dunia, Pertamina Buktinya

Kamis, 05 Agustus 2021 – 23:33 WIB
Ilustrasi: Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan. Foto: Ricardo/JPNN.com.

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan mengapresiasi masuknya Pertamina dalam “Fortune Global 500” pada tahun 2021.

Pemeringkatan berkala yang dirilis Majalah Fortune yang berbasis di Amerika Serikat ini mengurutkan 500 perusahaan besar dunia berdasarkan pendapatan tahunan.

BACA JUGA: Pertamina dan BPPT Resmikan 2 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum

Menurut Syarief, masuknya Pertamina di urutan ke-287 menjadikannya sebagai satu-satunya Perusahaan Indonesia yang mampu mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan berskala dunia.

Hal ini mengalahkan Coca-cola yang berada di urutan ke-370, Danone (454), bahkan Tesla (392). 

BACA JUGA: Lazada Setop Penjualan Barang Impor, Syarief Hasan: Ayo Beli Produk dalam Negeri

“Saya kira Perusahaan Indonesia sejatinya memiliki daya saing untuk menjadi perusahaan global. Pertamina adalah buktinya,” ujar Syarief Hasan, Kamis (5/8).

Lebih lanjut, Syarief Hasan mengungkapan prestasi Pertamina ini perlu dijadikan sebagai barometer dan rujukan bagi perusahaan lain di Indonesia. Khususnya bagi BUMN untuk terus melakukan penataan kelembagaan dan peningkatan kompetensi sehingga akan semakin banyak yang masuk dalam list Fortune Global 500.

“Kita tentu berharap banyak BUMN mampu menembus Fortune Global 500. Hal ini penting, selain menunjukkan makin berdaya saingnya BUMN, ini juga akan mampu mengerek pendapatan negara,” kata Menteri Koperasi dan UKM di era Presiden SBY ini.

Sebagaimana diketahui, Pertamina berhasil membukukan pendapatan sebesar USD 41,47 miliar dan laba USD 1,05 miliar pada tahun 2020.

Dari sisi pendapatan negara, sepanjang tahun 2020, Pertamina telah berkontribusi sebanyak Rp 200 triliun kepada negara, baik melalui setoran pajak, non-pajak, maupun dividen.

“Dengan makin besarnya pendapatan BUMN, maka penerimaan negara juga akan makin besar. Ini penting untuk pembiayaan pembangunan,” ujar Syarief Hasan.

Syarief juga mengingatkan bahwa semestinya pemerintah memang berfokus untuk peningkatan daya saing BUMN. Jangan sampai defisit fiskal terus ditambal dengan utang, sehingga tekanannya pada APBN akan terus meningkat setiap tahun.

Menurut Syarief, kita memiliki beragam BUMN yang dapat dioptimalisasi sehingga mampu memberikan daya dukung bagi penerimaan negara. Ujung-ujungnya ruang fiskal kita juga makin berkualitas.

“Prestasi di tahun 2021 ini kita harapkan menjadi pelecut bagi Pertamina untuk terus meningkatkan daya saingnya, sehingga peringkatnya akan makin membaik di tahun-tahun berikutnya. Pertamina memiliki sejarah panjang sebagai salah satu penopang utama dalam penerimaan negara dan pembiayaan pembangunan, sehingga keberhasilannya adalah harapan kita bersama,” ujar Syarief.(jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler