JAKARTA - Ratusan aktivis peduli hak asasi manusia bersepeda ke Istana Negara pagi ini (16/06). Mereka menyambut 10 orang aktivis Syiah dari Kabupaten Sampang yang bersepeda Surabaya-Jakarta sejak 1 Juni lalu. Setengah bulan mereka mengayuh dan berharap bisa bertemu Presiden SBY.
"Mereka akan masuk dari arah Cawang, Jakarta Timur," ujar M Hatem, aktivis Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (Kontras) yang mengadvokasi sepuluh pengungsi itu. Mereka akan menggelar aksi teatrikal dulu di forum car free day di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.
Hatem menjelaskan, setelah dari bundaran HI mereka akan beramai-ramai ke depan istana negara. "Kita akan menyampaikan sikap disana, tapi aksi belum selesai, masih akan ada kunjungan ke beberapa instansi lain," katanya. Diantaranya, DPR, Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, Komnas Perempuan, dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia.
Sepuluh orang pesepeda itu sekarang bermalam di Bekasi. Mereka memang hanya mengayuh pada siang hari. "Tidurnya di mana saja. Tapi, biasanya ada teman-teman aktivis yang menyediakan tempat," katanya.
Sejak kerusuhan Sampang pada 26 Agustus 2012, komunitas penganut Syiah mengungsi di gedung olahraga Wijaya Kusuma Sampang. Mereka berjumlah 160 kepala keluarga.
Berulangkali komunitas ini meminta pemerintah kabupaten memulangkan mereka ke kampung halamannya tetapi selalu kandas. Pemerintah kabupaten justru memberi opsi agar mereka bertransmigrasi ke luar pulau Madura. "Harapannya SBY yang diberi penghargaan di Amerika Serikat bisa peduli dengan masalah warganya yang satu tahun belum tuntas," katanya.(rdl)
"Mereka akan masuk dari arah Cawang, Jakarta Timur," ujar M Hatem, aktivis Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (Kontras) yang mengadvokasi sepuluh pengungsi itu. Mereka akan menggelar aksi teatrikal dulu di forum car free day di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.
Hatem menjelaskan, setelah dari bundaran HI mereka akan beramai-ramai ke depan istana negara. "Kita akan menyampaikan sikap disana, tapi aksi belum selesai, masih akan ada kunjungan ke beberapa instansi lain," katanya. Diantaranya, DPR, Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, Komnas Perempuan, dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia.
Sepuluh orang pesepeda itu sekarang bermalam di Bekasi. Mereka memang hanya mengayuh pada siang hari. "Tidurnya di mana saja. Tapi, biasanya ada teman-teman aktivis yang menyediakan tempat," katanya.
Sejak kerusuhan Sampang pada 26 Agustus 2012, komunitas penganut Syiah mengungsi di gedung olahraga Wijaya Kusuma Sampang. Mereka berjumlah 160 kepala keluarga.
Berulangkali komunitas ini meminta pemerintah kabupaten memulangkan mereka ke kampung halamannya tetapi selalu kandas. Pemerintah kabupaten justru memberi opsi agar mereka bertransmigrasi ke luar pulau Madura. "Harapannya SBY yang diberi penghargaan di Amerika Serikat bisa peduli dengan masalah warganya yang satu tahun belum tuntas," katanya.(rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usul Kenaikan BBM ke Paripurna
Redaktur : Tim Redaksi