jpnn.com, JAKARTA - Festival musik Synchronize Fest 2019 digelar di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta pada 4, 5, dan 6 Oktober. Pada tahun ke-4 ini, festival multi-genre itu mengusung konsep ramah lingkungan.
Festival Director Synchronize Fest David Karto mengatakan, Synchronize Fest 2019 sengaja melakukan green movement dengan tema 'Memanusiakan Alam Mengalamikan Manusia'. Menurutnya, konsep tersebut ditujukan agar festival musik ini bisa mengajak publik untuk menjaga lingkungan.
BACA JUGA: Didi Kempot dan Raisa Bergabung ke Synchronize Fest 2019
"Synchronize Fest ingin lebih dalam menjalankan peran dalam sebuah festival kepada ekosistem dan lingkungan lebih luas," kata David Karto di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (25/9).
David melanjutkan, pelaksanaan festival musik dengan konsep ramah lingkungan tidak mudah. Sebab ini baru pertama kali pertama diterapkan sehingga diharapkan bisa memberi dampak positif, terutama bagi lingkungan.
BACA JUGA: 41 Musisi Lintas Genre Masuk Daftar Pengisi Synchronize Fest 2019
"Konsep itu menjadi salah satu pegerakan kami, Synchronize memberikan hal berbeda kepada industri musik dan hasilnya diharapkan lebih baik ke depan," katanya.
Salah satu langkah yang dilakukan untuk menerapkan konsep ramah lingkungan dalam Synchronize Fest 2019 adalah penggunaan sumber listrik bukan dari genset. Selain itu, penonton juga diajak menggunakan tumbler untuk mengurangi sampah plastik, dan pemberdayaan barang daur ulang.
Sementara itu, Synchronize Fest 2019 juga telah mengumumkan daftar penampil untuk penyelenggaraan tahun ini. Total ada 113 musisi dan penyanyi dari berbagai genre dan generasi yang bakal beraksi selama tiga hari. (mg3/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra