Syria Gelar Pemilu Lokal, Semua Kandidat Orangnya Assad

Selasa, 18 September 2018 – 10:36 WIB
Syria menggelar pemilu lokal pertama sejak 2011, Minggu (16/9). Foto: AP

jpnn.com, DAMASKUS - Untuk kali pertama sejak perang Syria bergolak, pemerintahan Presiden Bashar Al Assad menggelar pemilu daerah serentak. Minggu (16/9) warga memilih wakil rakyat di daerah tempat tinggal mereka. Ada sekitar 40 ribu kandidat yang memperebutkan 18.478 kursi.

''Warga memilih wakil mereka untuk duduk di dewan administratif setempat.'' Demikian bunyi laporan tertulis Kantor Berita SANA.

BACA JUGA: Timses Jokowi: #2019GantiPresiden Meniru Gerakan di Syria

Kali ini, tempat pemungutan suara (TPS) tersebar di berbagai wilayah pro pemerintah. Karena pasukan Assad sudah menguasai lebih banyak area, jumlah TPS pun lebih banyak jika dibandingkan pemilu presiden pada 2014.

TPS buka mulai pukul 07.00 waktu setempat dan tutup pukul 19.00 waktu setempat. Antrean tidak panjang. Sebab, banyak warga yang memilih tak memberikan suaranya.

BACA JUGA: ISIS Pergi, Syria Pulihkan Ekonomi

Mereka enggan mendukung kandidat-kandidat pilihan Assad. Ya, hanya orang-orang Assad yang bisa mencalonkan diri sebagai wakil rakyat.

Halaman Facebook pro pemerintah Tartous24 menggelar polling untuk mengetes partisipasi warga Syria.Yakni, apakah mereka bakal memberikan suara atau tidak.

BACA JUGA: Makin Panas, Israel Tembak Jatuh Sukhoi Syria

Hasilnya, sebanyak 87 persen dari total 6.600 responden memilih tidak menggunakan hak pilihnya.

''Hanya di Syria nama kandidat, pemenang, rasio pemilih, dan jumlah pemilih sudah diketahui sebelum pemilu berlangsung,'' cuit salah seorang warga via Twitter sebagaimana dilansir Middle East Monitor.

Partai Baath yang mengontrol perpolitikan dan aparat keamanan Syria sejak 1960 dipastikan menang telak. Selain menang di kantong-kantong pemerintah, mereka akan menang di area yang dulu dikuasai oposisi.

Sampai TPS hampir tutup, tetap tidak ada antrean. Sepi. Di Provinsi Daraa yang pro pemerintah pun hanya sebagian kecil penduduk yang memilih.

Di Provinsi Homs, tingkat partisipasi warga bahkan tak sampai 30 persen. Mayoritas yang datang ke TPS adalah pegawai pemerintah.

Wilayah utara yang dikontrol penduduk Kurdi pun menunjukkan hal yang sama. Di sana, warga tidak mau memberikan suara. Mereka menolak pemilu. (sha/c17/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Relawan White Helmets Antek Israel?


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler