Syukuran HUT VBCI, Bamsoet Ajak Komunitas Otomotif Sebarkan Nilai Kebangsaan

Minggu, 06 Juni 2021 – 16:33 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo ikut bangga dengan keberhasilan Volkswagen Beetle Club Indonesia (VBCI) membangun citra positif di mata masyarakat.

Pada usia 39 tahun, VBCI telah melakukan berbagai aksi sosial kemanusiaan di daerah terdampak bencana alam, kegiatan bakti sosial, aksi peduli lingkungan dengan mengurangi dan mengelola sampah plastik secara bijak, serta gerakan penghijauan lingkungan dengan melakukan penanaman pohon.

BACA JUGA: Bamsoet: PPHN Diperlukan untuk Menyatukan Visi Kebangsaan

"Spirit kebersamaan dan kultur organisasi VBCI yang keanggotaannya bersifat inklusif dan merangkul semua golongan, menjadikannya sebagai rumah besar bagi seluruh pecinta mobil Volkswagen, tanpa adanya sekat sosial ekonomi yang membatasi," kata Bamsoet dalam syukuran HUT ke-39 VBCI sekaligus Sosialisasi 4 Pilar MPR RI, di Komplek Gedung MPR RI, Jakarta, Minggu (6/6).

Bamsoet yang juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) itu menambahkan, peringatan HUT ke-39 VBCI harus menjadi momentum untuk makin menegaskan eksistensinya sebagai klub otomotif yang mengedepankan nilai-nilai kekeluargaan, semangat solidaritas, brotherhood, dan gotong royong.

BACA JUGA: Bamsoet: IMI dan Kemenhub Sosialisasikan Buku Panduan Keselamatan Dalam Berkendara

Turut hadir dalam peringatan HUT VBCI antara lain Ketua Umum Volkswagen Indonesia Association (VIA) Komjen Pol. (Purn) Nanan Soekarna, dan Ketua VBCI Ken Eksakti.

Bamsoet menjelaskan, dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, semangat kebersamaan yang dibangun komunitas klub otomotif adalah manifestasi dari nilai kebangsaan yang telah, sedang, dan akan terus dibangun dan perjuangkan.

BACA JUGA: Wakil Ketua MPR Dukung Sikap RI untuk Kemerdekaan Rakyat Palestina

Menurut Bamsoet, hal tersebut sangat penting, karena ke depan, perkembangan zaman dan kemajuan teknologi akan mengubah paradigma, dinamika, dan kompleksitas berbagai tantangan kebangsaan yang akan kita hadapi.

"Persoalan-persoalan kebangsaan tersebut hadir dan berwujud dalam berbagai fenomena. Antara lain dalam bentuk memudarnya identitas dan karakteristik bangsa, tumbuhnya paham radikalisme, dekadensi moral generasi muda bangsa, berkembangnya sikap intoleransi dalam kehidupan beragama serta berbagai bentuk ancaman kebangsaan lainnya, yang menggerus sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa," kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, memudarnya identitas dan karakteristik bangsa, dapat dirasakan ketika peradaban dan nilai-nilai kearifan lokal kian tergeser oleh gaya hidup hedonis, individualis, egois, dan pragmatis. Tradisi dan nilai luhur budaya bangsa dianggap kuno dan membosankan, dan di saat yang sama, nilai-nilai budaya asing diagungkan.

"Tumbuhnya paham radikalisme sebagai konsekuensi dari pemaknaan sempit dan tidak kontekstual terhadap ajaran agama, juga mulai merasuk pada generasi milenial. Dalam perspektif yang lebih luas, tindakan radikal dan teror kepada rakyat, juga dilakukan oleh kelompok kekerasan bersenjata sebagai media separatisme," kata Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, dekadensi moral generasi muda bangsa dapat kita rujuk misalnya dari laporan Komnas Perempuan Tahun 2020, yang menyebutkan 62,7 persen tindak kekerasan seksual dilakukan oleh generasi muda.

Hasil survei Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang dirilis bulan Juni 2019, juga mencatat 2,3 juta pelajar dan mahasiswa pernah mengkonsumsi narkotika.

"Sikap intoleransi dalam kehidupan beragama dapat kita rujuk pada data SETARA Institut, yang mencatat bahwa pada periode tahun 2014 hingga 2019, rata-rata setiap satu bulan terjadi 14 peristiwa pelanggaran kebebasan beragama," tandas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menegaskan, di tengah komunitas pecinta otomotif yang mengedepankan nilai-nilai persaudaraan dan brotherhood, dirinya mengajak semua kalangan untuk merapatkan barisan. Membangun komitmen bersama dan tidak pernah merasa bosan untuk membangun wawasan kebangsaan dan memperkuat jati diri bangsa.

"Langkah VBCI mengoptimalkan momentum peringatan HUT ke-39 sebagai media Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, patut didukung dan diapresiasi. Empat Pilar MPR RI tersebut adalah Pancasila sebagai dasar negara, landasan ideologi, falsafah, etika moral serta alat pemersatu bangsa; Undang-Undang Dasar Negara Republik Tahun 1945 sebagai landasan konstitusional, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai konsensus bentuk kedaulatan negara, serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai semangat pemersatu dalam kemajemukan bangsa," kata Bamsoet. (*/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler