Syukurlah si Spesialis Jambret Tertangkap

Kamis, 07 September 2017 – 23:08 WIB
Ilustrasi jambret

jpnn.com, SURABAYA - Polisi berhasil membekuk spesialis jambret dan pencurian dengan kekerasan (curas) yang kerap menyasar wilayah Genteng, Surabaya.

Dia adalah Agus Setiawan. Saat dipamerkan di Polsek Genteng, Agus terus menutupi wajahnya. Dia tidak ingin semua orang tahu perbuatannya selama ini.

BACA JUGA: Lihat, Pria Tampan Ini sudah Puluhan Perempuan Jadi Korbannya

Pria asli Surabaya itu mengaku sudah beraksi sekitar 15 kali di tempat berbeda.

Padahal, Agus merupakan penjahat yang tergolong baru. Dia memulai aksinya pada awal Agustus lalu.

Agus ditangkap dalam aksi terakhirnya di kawasan Jalan Sedap Malam pada Jumat (1/9).

Jam menunjukkan pukul 23.00. Saat itu polisi melakukan patroli.

Brakkkkk..... anggota kring serse yang berpatroli mendengar adanya kecelakaan.

Awalnya, bunyi tersebut diidentifikasi sebagai kecelakaan biasa.

Setelah mendekat, polisi baru menyadari bahwa itulah kejadian jambret.

''Jadi, si korban itu jatuh sampai terkapar saking kerasnya tersangka melakukan perampasan,'' ujar Kanitreskrim Polsek Genteng AKP Agung Pribadi.

Agus memang pilih-pilih. Dia selalu mengincar barang yang mudah direbut.

Misalnya, tas selempang dan handphone. Ketika itu korban menyelempangkan tasnya di sebelah kanan.

Hal itu tentu menjadi sasaran empuk bagi Agus. Dia bisa leluasa menarik tas tersebut dari tangan korban.

Setelah Agus menarik tas yang diincarnya, korban kehilangan keseimbangan. Dia terjatuh membentur aspal. Pelipis kanan perempuan itu tergores. Korban pun tidak sadarkan diri.

''Kami langsung memecah tim menjadi dua,'' jelas perwira dengan tiga balok di pundak tersebut.

Tim pertama bertugas mengevakuasi korban. Korban dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Satu tim lainnya bertugas mengejar Agus yang kabur ke Jalan Ngaglik.

Tidak lama kemudian, Agus diringkus. Dia lantas dikeler menuju ke Mapolsek Genteng.

Kepada polisi, Agus mengakui seluruh perbuatannya. Dia mengaku terpaksa melakukan tindakan kriminal.

Anak kedua di antara keempat bersaudara itu membutuhkan uang dengan cepat. Dia harus membiayai sekolah kedua adiknya dan kakaknya.

Agus termasuk tipe penjahat yang kejar setoran. Dalam sehari, dia bisa beraksi tiga kali.

TKP-nya juga tersebar di kawasan Genteng. Yakni, di Genteng Kali, Undaan Kulon, Undaan Wetan, kawasan Sedap Malam.

''Saya menyesal sekali, Pak. Kalau saya masuk penjara seperti ini, siapa lagi yang bantu ibu?'' celetuk pria lulusan SMP tersebut, lalu sesenggukan. (bin/c14/git/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler