Tabuhanku SDN Beji 1 Raih Prestasi di Lomba Perkusi

Kamis, 20 Februari 2020 – 15:31 WIB
Tim perkusi SDN Beji 1 Depok, Tabuhanku. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, DEPOK - Tim perkusi SDN Beji 1 Depok, Tabuhanku, memetik buah manis dari latihan dan pengorbanan selama satu bulan belakangan.

Turun dalam ajang Student Bucket Percussion Competition 3, di Sekolah Nasional Plus Tunas Global Depok, Selasa (18/2), tim yang terdiri dari murid kelas V itu meraih peringkat ketiga.

BACA JUGA: Pilkada Depok: Gerindra dan PDIP Bersatu Untuk Menang di Kampung PKS

Tabuhanku berisi sepuluh orang murid yakni Ale, El Real, Andro, Radit, Arash, Caesar, Willy, Rian, Defta dan Justin.

Guru Seni Budaya Keterampilan Musik SDN Beji 1 Dhekol Muhammad Kolbi menyebutkan, persiapan lomba hanya sebulan. Mulai dari belajar menjaga tempo, menghafal, dan menggabungkan beat yang berbeda antara satu sama lain. 

BACA JUGA: Kota Depok Siapkan Rp 20 Miliar untuk Tanggap Darurat Banjir dan Longsor

“Anak mengenal dan menabuh berbagai jenis barang bekas yang bukan alat musik seperti ember, panci, penggorengan, pipa paralon, dan lainnya. Mereka makin enjoy dengan musik mereka, bahkan bisa menghibur para juri dan penonton,” ujar Kolbi kepada Radar Depok, Rabu (19/2).

BACA JUGA: Cukur Valencia 4-1, Atalanta Ukir Sejarah di Liga Champions

Menurut Kolbi, persiapan khusus merupakan urusan dia sebagai pelatih. Dia harus berpikir menciptakan alat musik. Menentukan tema musik yang di urai menjadi kombinasi beat-beat yang memenuhi durasi empat sampai enam menit, bagaimana melatih beat-beat tersebut kepada para murid, dan mampu menjadi musik dalam waktu 30 hari. 

“Mengingat di SD Negeri Beji 1 ini, para murid hanya belajar musik melodi dengan pianika. Tidak ada ekskul marching band. Mereka murid kami, bukan peserta kursus musik di luar,” tuturnya.

Adapun trend perkusi atau Bucket Percussion di SDN Beji 1, dimulai sejak murid kelas V tahun 2015, karena ingin tampil beda dalam acara pensi di sekolah. Murid kelas V di tahun berikutnya terus membentuk grup Bucket Percussion, untuk berlomba di Sekolah Nasional Plus Tunas Global.

“Di kelas saya, melatih musik ritmis dengan tepuk tangan dan tepuk meja. Perkusi ember bekas adalah proyek musik ritmis yg harus dikerjakan murid kelas V, selain proyek Seni Budaya Keterampilan (SBK) lainnya yang juga diselenggarakan oleh guru kelas,” pungkasnya. (rd)


Foto: source for JPNN.com


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler