Tafsir Bebas Rizal Ramli Cs Cenderung Meremehkan Peran Letjen Dudung

Senin, 20 September 2021 – 09:20 WIB
Petrus Selestinus. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Tim Task Force Forum Advokat Pengawal Pancasila (FAPP) Petrus Selestinus menilai pernyataan Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman soal imbauan agar prajuritnya tidak perlu fanatisme berlebihan terhadap agama karena semua agama sama di mata Tuhan, telah dipelintir oleh sejumlah pihak.

Mereka antara lain Rizal Ramli, Anwar Abas, Fadli Zon, Refly Harun dan lain-lainnya dengan tafsir bebas demi menyenangkan kelompok tertentu.

BACA JUGA: Mantan Teroris Soroti Kontroversi Pernyataan Letjen Dudung Kostrad, Seru!

“Bahkan tafsir bebas yang dilontarkan itu cenderung meremehkan peran Letjen TNI Dudung Abdurachman, Pangkostrad sebagai tidak berprestasi atau hanya berani menurunkan baliho Rizieq Shihab,” kata Petrus Selestinus di Jakarta, Senin (20/9/2021).

“Mereka justru telah menempatkan Tuhan sebagai pihak untuk mereka hakimi dalam menilai benar tidaknya pernyataan Dudung Abdurachman dimaksud,” ujar Petrus.

BACA JUGA: Tamliha DPR Sebut Klarifikasi Letjen Dudung Sudah Benar

Padahal, menurut Petrus, pernyataan Dudung Abdurachman merupakan wujud komitmennya untuk mengawal amanat konstitusi sekaligus suatu gambaran sikap mengagungkan betapa besarnya Kemahakuasaan Tuhan yaitu bahwa semua manusia meskipun berbeda keyakinan dan agama yang dianut, namun sama di mata Tuhan.

“Logika Letjen TNI Dudung Abdurachman tentang semua agama sama di mata Tuhan sangat tepat karena sesuai dengan prinsip dan keyakinan semua umat beragama bahwa Tuhan itu Maha Kuasa dan Maha Adil bagi semua umatnya. Yang membeda-bedakan satu dengan yang lain itu adalah perilaku umat itu sendiri sesuai agama yang diimaninya,” ujar Petrus yang juga Adavokat Peradi ini.

BACA JUGA: Alih Kelola Blok Rokan, Momentum Wujudkan Kemandirian Energi

Petrus menegaskan dalam ajaran agama manapun pengakuan terhadap kebenaran bahwa Tuhan itu Maha Kuasa, Maha Besar, Maha Adil dan maha-maha lainnya yang kita semua yakini dan percaya, telah dipersonifikasikan dalam sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan yang Maha Esa, di dalam dasar negara Pancasila.

Konstitusionalitas Pernyataan Dudung

Petrus mengatakan sebagai umat beragama di tengah keberagaman, pernyataan Dudung Abdurachman agar prajuritnya tidak membangun fanatisme agama secara berlebihan karena semua agama sama di mata Tuhan, merupakan pernyataan yang sangat tepat dan konstitusional. Hal itu dimaksudkan agar para prajurit TNI menjadi prajurit yang setia kepada Sapta Marga dan kepada Pancasila dalam konteks Keindonesiaan.

Oleh karena itu, hanya orang dengan tingkat fanatisme agama yang berlebihan dan hilang akal sehatnya akan terjerumus dalam cara pandang yang salah bahkan sesat, yaitu menilai pernyataan Dudung Abdurachman, sebagai sesuatu yang hanya untuk menyenangkan Istana, dan merugikan kepentingan kelompoknya.

Padahal imbauan Dudung Abdurachman, kata Petrus, datang pada saat yang tepat. Sebab, pada saat bersamaan munculnya upaya dari sekelompok orang yang oleh karena fanatisme agama yang berlebihan, merasa diri dan keyakinan agamanya sebagai yang paling benar. Pada saat bersamaan membangun basis kekuatan demi menegasikan keberagaman sebagai pilar negara dalam mendirikan negara khilafah.

Fanatisme Agama

Petrus mengatakan bagi Rizal Ramli, Abas Anwar, Fadli Zon, Refly Harun dan lain-lainnya mereka tergolong berada di balik kelompok yang memiliki sikap fanatisme agama yang berlebihan, yang saat ini mencari teman, mambangun sikap congkak sebagai penganut agama yang paling benar di mata Tuhan.

Petrus mengingatkan agar menghentikan cara pandang picik, murahan dan tidak bertanggung jawab dari Rizal Ramli, Anwar Abas, Fadli Zon dan Refly Harun, karena meremehkan peran Dudung Abdurachman ketika menjamin rasa aman seluruh warga Kota Jakarta dari aksi-aksi premanisme FPI yang meresahkan seluruh warga DKI Jakarta dan seluruh Indonesia.

Menurut Petrus, sikap Dudung Abdurachman saat menjabat Pangdam Jaya membersihkan simbol-simbol FPI, sebagai wujud komitmen setia kepada Saptamarga dan Tanggung Jawab menjaga keutuhan NKRI dan kemaslahatan seluruh rakyat Indonesia.

“Kami mendukung pernyataan Dudung Abdurachman, karena pernyataan itu menunjukkan bahwa negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, cinta tanah air Indonesia dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas sampai Pualu Rote,” ujar Petrus yang juga Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia.(fri/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler