Tahanan Nyemplung ke Bak Mandi, tapi Airnya Mendidih

Minggu, 27 Maret 2016 – 09:26 WIB
Rutan Malabero dibakar tahanan, Jumat (25/3) malam. Foto: Tusda Adham/Rakyat Bengkulu/JPG

jpnn.com - BENGKULU – Ada dugaan kuat, kerusuhan berujung pembakaran Rumah Tahanan Negara (Rutan) Malabero Kota Bengkulu, Bengkulu, Jumat (25/3) malam, sudah direncanakan oleh para tahanan. 

Sejumlah fakta yang dihimpun Rakyat Bengkulu (Jawa Pos Group) di lapangan, memperkuat dugaan terencananya kerusuhan di dalam Rutan. 

BACA JUGA: Dulu Tukang Ojek di Papua, Sekarang jadi Pengusaha Sukses

Saat BNNP (Badan Narkotika Nasional Provinsi) Bengkulu dan anggota Dit Narkoba Polda Bengkulu datang untuk menjemput Aceng, tiba-tiba seluruh tahanan berteriak agar petugas tidak tahanan gembong narkoba itu.

Padahal tenggat waktu antara BNNP masuk ke dalam Rutan untuk membawa Aceng hanya beberapa menit saja, dan tentunya akan sulit diketahui oleh seluruh tahanan.

BACA JUGA: Astaga, ada Bom Aktif Peninggalan Perang Dunia ke II

Bahkan, saat petugas sudah keluar dari rutan, batu berterbangan keluar rutan. Disusul kemudian dengan pembakaran. Disusul kemudian muncul api, yang tentu saja patut dipertanyakan dari mana tahanan bisa mendapatkan alat pemantik api. 

Sementara itu, 1 dari 5 tahanan yang tewas terpanggang akibat kerusuhan dan kebakaran Rutan Malabero, Jumat (25/3) malam, sudah teridentifikasi. Korban bernama Agus Purwanto warga Jalan Semarak RT 4 Kelurahan Semarang. 

BACA JUGA: Tragedi Malabero, Kapolda Bengkulu: Tahanan Merokok, Pasti ada Korek

Tadi malam sekitar pukul 19.30 WIB, jasad Agus Purwanto sudah dibawa keluarganya ke rumah duka, setelah sebelumnya dilakukan identifikasi di kamar mayat RSUD M.Yunus. 

Kondisi jenazah Agus Purwanto masih bisa dikenali, sehingga cepat teridentifikasi. Dia ditemukan di dalam bak mandi kamar 4 Blok A. Agus diduga ingin menyelamatkan diri dengan berendam di dalam bak mandi. Namun air bak mandi ikut menggelegak lantaran kobaran api. 

Itu terlihat dari kondisi kulit korban yang mengelupas dan tubuh masih utuh. 

Ini berbeda dengan kondisi 4 jenazah tahanan lainnya yang betul-betul terpanggang. Sehingga sulit dikenali. Hingga kemarin, keempat jenazah tersebut masih belum teridentifikasi karena masih akan dicocokkan lagi oleh Tim DVI. 

Kabid Dokkes RS Bhayangkara, AKBP. dr. Andri Bandarsyah, mengatakan untuk empat jenazah lagi masih dalam proses pencocokkan identitas. 
Menurutnya, paling lama tidak sampai satu minggu untuk mencocokkan identitas jasad tersebut.

“Sampai sekarang baru yang teridentifikasi atas nama Agus Purwanto. Kondisi korban masih bisa dikenali. Diharapkan satu minggu sudah selesai semua pencocokkan identifikasinya,” terangnya. 

Sementara jasad korban lain sudah hangus menghitam. Informasinya, pagi ini tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri Cabang Palembang tiba di Bengkulu untuk ikut membantu pencocokkan identitas jasad para korban. 

Untuk diketahui, empat jasad yang belum teridentifikasi masih disimpan di ruang kamboja RSUD M.Yunus. Sementara pihak keluarga sudah pulang ke rumah, dan dijanjikan akan dikabarkan bila proses DVI selesai.

Hingga saat ini masih ada empat jasad lagi yang belum ditemukan kecocokan identitasnya. Pihak keluarga masih harap-harap cemas menunggu hasil DVI.
Keempatnya yakni endra Novianto, Heru Billiatoro, Agung Nughara dan Medi Satria. (fiz/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Razia di Kos-kosan LC Karaoke, Dapatnya Ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler