Tahu Ada Pemain Mati, kok Masih Mau Main di Indonesia

Sabtu, 31 Januari 2015 – 18:54 WIB
istimewa

jpnn.com - Buruknya kondisi keuangan klub di tanah air ternyata tak menyurutkan keinginan para pemain asing bermain di Indonesia. Salah satunya ialah Martin Vunk yang kini membela Persija Jakarta.

Padahal, Vunk merupakan langganan timnas Estonia. Bermain di Indonesia tentu memiliki konsekuensi berat bagi pemain berusia 30 tahun itu. Yakni, gaji yang terancam tak dibayar.

BACA JUGA: Halo PT LI, Ini Lho Klub Yang Menunggak Gaji

"Saya percaya dengan manajemen," ujarnya saat ditemui usai latihan Persija beberapa waktu lalu.

Selain Vunk, Persija juga mengontrak Yevgeni Kabayev. Menurut Vunk, Kabayev juga memiliki pandangan yang sama dengan dirinya. Dia mengaku sudah tahu dengan klub di Indonesia yang sering nunggak gaji.

BACA JUGA: Ayo, Jangan Jadi Keledai Lagi!

"Saya tahu sejumlah kasus yang terjadi di Indonesia. Seperti kematian pemain, tunggakan gaji dan lainnya. Tapi saya percaya kepada manajemen Persija. Kasus seperti ini bisa terjadi di seluruh dunia," imbuh Vunk.

Mantan kapten timnas Bambang Pamungkas juga menjadi salah satu pemain yang mengambil risiko bergabung dengan Persija. Padahal, pemain yang karib disapa Bepe itu memiliki pengalaman buruk ketika gajinya ditunggak manajemen.

BACA JUGA: Yamaha Bertekad Gagalkan Hat-Trick Honda

"Saya dibesarkan oleh klub ini. Dan saya selalu ingin kembali ke Persija. Tapi, jika kasus seperti dulu terulang, saya sudah antisipasi itu," ujar Bepe.

Apa bentuk antisipasinya? Bepe melihat dan mengubah beberapa pasal di kontrak yang berpotensi merugikan dirinya. Jika kejadian tunggakan berulang, Bepe bisa saja mengambil langkahnya terdahulu.

Sebelumnya, dia menggugat klub melalui pengadilan negeri sehingga manajemen pun ketar ketir. Alhasil, haknya akhirnya dibayar manajemen Persija. (dkk/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... LeBron Bawa Cavaliers Streak 9 Kemenangan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler