jpnn.com - JAYAPURA - Tahun Baru di sejumlah wilayah di Jayapura, diawali dengan catatan kurang mengenakkan. Bentrok antarwarga terjadi di dua tempat yaitu di Kampung Ibele, Distrik Ibele, Kabupaten Jayawijaya dan di Yahim, Sentani Kabupaten Jayapura.
Bentrok antara warga di dua lokasi yang berbeda ini mengakibatkan tiga orang tewas yaitu dua di Kabupaten Jayawijaya dan satu di Sentani, Kabupaten Jayapura.
BACA JUGA: Pagi Dipijat Istri, Siangnya Meninggal di Pelukan Pacar
Di Kampung Ibele, Distrik Ibele, Kabupaten Jayawijaya, bentrok terjadi pada Jumat (1/1) sekitar pukul 04.00 WIT, melibatkan warga Kampung Muliama dengan warga Kampung Ibele. Bentrok ini diduga dipicu oleh kasus tewasnya seorang warga bernama Windek Wetipo di Jayapura, 29 Desember 2015 lalu.
Kapolres Jayawijaya, AKBP Semmy Ronny Thaba mengatakan, bentrok ini terjadi setelah jenazah Windek Wetipo disemayamkan di Kampung Muliama dan dilakukan acara bakar batu. “Jadi setelah acara bakar batu, ada yang mengkomandoi bahwa harus perang sehingga warga Kampung Muliama turun menyerang ke Kampung Ibele,” kata Ronny, seperti dikutip dari Cenderawasih Pos, Sabtu (2/1).
BACA JUGA: Hantam Truk Fuso, Sopir Pick Up Tewas Terjepit
Saat sejumlah warga Kampung Muliama hendak melakukan penyerangan ke Kampung Ibele, mereka bertemu dengan Lautek Mabel warga Kampung Ibele yang baru kembali dari Wamena. “Sekitar pukul 04.00 WIT, Warga Kampung Muliama yang bertemu Lautek Mabel di Kampung Tipalo, Distrik Ibele, langsung melakukan penganiayaan hingga korban tewas,” ungkapnya.
Warga Kampung Ibele yang mendapat informasi tewasnya Lautek Mabel, langsung mengejar warga dari Kampung Muliama. Kedua warga ini menurut Kapolres, terlibat bentrok di Kampung Ukulage, Distrik Muliama yang mengakibatkan tewasnya Elius Elopere salah seorang warga Muliama sekitar pukul 06.00 WIT.
BACA JUGA: Toko Kelontong Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta
"Korban masih di rumah dan tadi saya sudah ke atas. Kami sudah mengambil tindakan untuk mencegah meluasnya bentrok ini dan bisa menimbulkan lebih banyak korban. Sebab tadi sudah ada mobilisasi masyarakat dari Distrik Sinakma dan kami sudah amankan mereka di Batalyon Infanteri 756/WMS. Di sana kami sita semua alat tajam mereka dan saya perintahkan semua kembali ke Mapolres,” jelasnya.
Untuk mencegah terjadinya bentrok susulan antar kedua warga tersebut, Kapolres Ronny Thaba mengaku telah menurunkan anggotanya yang dibantu anggota Brimob yang diBKO di Mapolres Jayawijaya untuk melakukan pengamanan.
“Kami akan melakukan pengamanan saat pembakaran kedua korban agar tidak kembali terjadi bentrok. Kami juga akan mengundang tokoh adat untuk mengambil langkah-langkah perdamaian. Karena ini hanya kesalahpahaman yang terjadi di Kota Jayapura. Selain itu, pelaku yang diduga menganiaya korban Windek Wetipo hingga tewas sudah diamankan di Mapolsek Abepura untuk diproses hukum,” pungkasnya.
Sementara itu, pada hari yang sama bentrok antara warga juga terjadi di Yahim, Sentani, Kabupaten Jayapura. Bentrok yang melibatkan dua kelompok pemuda tersebut terjadi di Pangkalan Ojek Yahim, Pasar Lama Sentani, sekitar pukul 01.45 WIT. Dalam bentrok tersebut seorang pemuda bernama Paten Wea (25) mengalami luka tikam di perut.
Sekitar pukul 09.00 WIT, korban menghembuskan napas terakhir setelah sempat dirawat di RSUD Yowari, Sentani. Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Patrige, yang dikonfirmasi membenarkan adanya bentrok antar pemuda di Yahim, Sentani Kabupaten Jayapura yang mengakibatkan seorang pemuda mengalami luka tikam dan menghembuskan napas terakhir di RSUD Yowari.
“Korban yang mengalami luka tikam benda tajam di perut sempat dirawat di RSUD Yowari, namun sayang nyawanya tidak tertolong,” kata Patrige.
Mengenai kronologisnya, Patrige mengatakan, awalnya korban yang diduga dipengaruhi minuman keras usai menyambut malam pergantian tahun mendatangi Pasar Lama Sentani. Di Pasar Lama, korban sempat terlibat keributan dengan sekelompok pemuda. “Korban bersama beberapa temannya diduga terlibat keributan dengan sekelompok pemuda. Dalam keributan ini, korban mengalami luka tikam dan langsung dibawa ke RSUD Yowari,” tandasnya.
Untuk mencegah terjadinya bentrok susulan antar warga, Polres Jayapura menurut Patrige, sudah melakukan pengamanan. Ia meminta kepada masyarakat agar tidak terprovokasi dan menyerahkan kasus ini ke aparat kepolisian.
“Pelaku yang diduga menikam korban saat ini masih dalam penyelidikan Kepolisian. Kapolres Jayapura dan jajarannya sudah turun di TKP dan memberikan pengertian kepada warga agar tidak terprovokasi,” pungkasnya. (gin/jo/bet/nat/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BP Batam Diingatkan Tidak Bermain Politik
Redaktur : Tim Redaksi