Tahun Depan Tidak Boleh Luput

Kemenag Terus Meminta Jatah Tambahan Kuota Haji

Senin, 24 September 2012 – 06:26 WIB
JAKARTA - Keputusan Arab Saudi tidak mengabulkan usulan tembahan kuota haji Indonesia, memukul Kementerian Agama (Kemenag). Sebab beberapa tahun terakhir, Indonesia selalu mendapatkan tambahan kuota minimal 10 ribu kursi. Untuk musim haji 2013 nanti, Kemenag akan menekan Arab Saudi supaya memberikan tambahan kuota.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag Bahrul Hayat saat dihubungi kemarin (23/9) menjelaskan, pihaknya akan terus meminta tambahan kuota haji kepada Arab Saudi. "Untuk tahun depan, kita akan masukkan usulan lagi," kata dia. Selain itu, jajaran Kemenag juga akan memperkuat lobi-lobi ke pemerintah Arab Saudi supaya menjadi prioritas untuk mendapatkan tambahan kuota haji.

Bahrul mengatakan, pihaknya berharap tradisi pemerintah Indonesia yang selalu mendapatkan tambahan kuota haji terputus tahun ini saja. "Tahun depan mudah-mudahan kita mendapatkannya. Karena sangat ditunggu-tunggu masyarakat, sekaligus bisa memotong antrean haji," tutur Bahrul.

Menurut Bahrul, alasan pemerintah Arab Saudi tidak mengambulkan permintaan tambahan kuota haji tahun ini cukup wajar. Yaitu bertepatan dengan banyaknya proyek renovasi pemondokan di sekitar Masjidil Haram. Pemerintah Arab Saudi tidak mau mengambil resiko dengan menampung banyak jamaah, justru akan membuat pelayanan haji kacau karena overload.

Bahrul berharap, menjelang musim haji tahun depan proyek-proyek renovasi pemondokan di Saudi sudah rampung. Sehingga mereka bisa mempertimbangkan usulan tambahan kuota haji. "Tetapi intinya dengan kondisi apapun kita tetap meminta tambahan kuota haji," paparnya.

Upaya ini penting mengingat kuota tetap jamaah haji Indonesia yang sekarang ditetapkan 211 ribu sudah tidak sebanding dengan  jumlah penduduk muslim di Indonesia. Kondisi tadi diperparah dengan semakin meningkatnya kemampuan masyarakat untuk berhaji.

Dubes RI untuk Arab Saudi Gatot Abdullah Mansur kepada tim Media Center Haji (MCH) Kemenag di Jeddah mengatakan, renovasi sejumlah pemondokan di sekitar Masjidil Haram diperkirakan baru rampung dua hingga tiga tahun lagi. Dengan demikian jika alasan utama pemerintah Saudi menolak usulan tambahan kuota haji Indonesia karena proyek renovasi itu, kemungkinan besar tahun depan usulan serupa dari Indonesia akan ditolak.

Sementara itu, ketua Muasasah Arab Saudi untuk wilayah Asia Tenggara Muhammad Zuhair Sedayu mengatakan, penolakan terhadap permintaan tambahan haji kepada Indonesia diambil karena untuk menjaga kenyamanan para jamaah haji. "Untuk menghindari para jamaah yang berdesak-desakan, karena Masjidil Haram sedan diperluas," kata dia kepada tim MCH Kemenag di Jeddah.

Zuhair menambahkan selain ada proyek perluasan Masjidil Haram, saat ini juga ada pembongkaran 1.700 unit gedung dan hotel disekitar Masjidil Haram. Pembongkaran ini dilakukan untuk renovasi bangunan baru. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bukan Jalan Sehat, tapi “Dahlan Sehat”

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler