jpnn.com - Prospek harga emas diprediksi makin mengilap, sebagai salah satu aset aman (safe heaven), terimbas dampak mewabahnya virus corona di Wuhan, Tiongkok.
Harga emas dunia diperkirakan akan bertahan di atas 1.500 dolar AS per ounce tahun ini, dan membuat kenaikan moderat pada 2021 karena suku bunga rendah serta ketidakpastian geopolitik.
BACA JUGA: Harga Emas Meroket Dipicu Ketakutan Virus Corona
Apalagi, The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah, setelah memangkasnya tiga kali tahun lalu.
Tahun lalu, harga emas melonjak 18 persen -- kenaikan tahunan tertinggi sejak 2010.
BACA JUGA: Ferrari Kembali Didaulat Sebagai Merek Terkuat dan Paling Bernilai di Dunia
Logam mulia itu kini sedang didorong ke arah 1.600 dolar AS dan tertinggi sejak 2013.
Jajak pendapat terhadap 36 analis dan pedagang, terutama dilakukan sebelum virus corona menjadi berita utama, mengembalikan perkiraan median untuk emas menjadi rata-rata 1.546 dolar AS per ounce tahun ini dan 1.600 dolar pada 2021, lansir Reuters, Selasa.
BACA JUGA: Harga Emas Antam Meroket Seiring Merebaknya Virus Corona
Prediksi untuk 2020 adalah 34 dolar AS lebih tinggi daripada dalam jajak pendapat serupa yang dilakukan tiga bulan lalu, dan membandingkan dengan harga rata-rata 1.394 dolar AS tahun lalu.
"Emas telah menetapkan kembali status safe-haven-nya," kata analis Standard Chartered, Suki Cooper. "Kami memperkirakan emas akan menguji level tertinggi tujuh tahun pada 2020, meskipun kami melihat Federal Reserve AS bertahan sepanjang tahun."
Emas secara tradisional masih dipandang sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa kekacauan, dan menjadi lebih populer ketika aset-aset lain menawarkan pengembalian yang rendah. (ant/mg8/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha