"Antrean ini merugikan kami sopir karena waktu kami tersita di sini. Padahal kami juga sedang mengejar target mengumpulkan uang untuk Natal nanti," ujar salah seorang sopir angkot yang mengaku sudah hampir 5 jam antre di SPBU. "Masalah ini jangan dibiarkan berlarut-larut, apalagi di saat-saat seperti ini," tukasnya.
Sementara itu, supervisor SPBU Imelda Ch Tanos Saldy Tengah mengatakan, antrean ini terjadi karena aktifitas kendaraan menyongsong Natal meningkat. "Juga karena stok BBM kurang di SPBU dan jam melakukan tap di SPBU agak terlambat. Seharusnya jam 7 pagi sudah melakukan pengisian di SPBU," ujarnya.
Dijelaskan Imelda, setiap Senin-Kamis pihaknya mendapatkan 15.000 Kl sedang Jumat-Minggu 20.000 Kl. "Kuota ini sebenarnya kurang kalau mau lihat dari jumlah roda empat dan SKPI serta rekomendasi BBM. Jam 5 sore BBM jenis premium sudah habis," ungkapnya sembari menambahkan, pelanggan yang belum terlayani terpaksa dilayani esok harinya. "Ini menimbulkan antrean panjang kendaraan maupun galon," ujarnya.
Menurutnya harus ada solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satunya dengan penambahan BBM dan tap BBM harus lebih cepat. "Kalau masalah kendaraan bolak balik melakukan antrean itu, sudah kurang," tandasnya.
Di tempat terpisah, Kabag Ekonomi Setda Drs Jonny Damalang tak menampik terjadi antrean di SPBU. Disinyalir ada mobil yang melakukan antrean beberapa kali di SPBU untuk mendapat BBM lebih agar bisa dijual eceran. "Kami hanya bisa mengawasi, tidak bisa menindak pelanggaran yang terjadi," ujarnya seraya menambahkan pihaknya akan berkoordinasi tingkat sektoral untuk menyelesaikan masalah ini.(tr-15/gel)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kecelakaan Lalu Lintas Meningkat
Redaktur : Tim Redaksi