Taiwan Butuh 40 Ribu TKI

Senin, 08 Agustus 2011 – 20:36 WIB

JAKARTA - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) tengah berupaya mencari peluang pasar kerja baru bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) untuk mengisi lowongan pekerjaan sektor formal dan informal di berbagai  negara  penempatanSalah satu negara penempatan yang memiliki potensi peluang kerja bagi TKI adalah negara Taiwan.

Dirjen Binapenta Reyna Usman  mengatakan, Taiwan saat ini membutuhkan sedikitnya 40 ribu orang TKI untuk bekerja di bidang konstruksi, sektor kelautan sebagai anak buah kapal ikan, dan sektor kesehatan sebagai caretakers (perawat lanjut usia)

BACA JUGA: SBY Terjebak Macet



”Perluasan pasar kerja di negara itu masih terbuka, karena kondisi perekonomian di Taiwan cukup bagus yang membutuhkan tenaga-tenaga kerja terampil sektor formal dan informal,” terang  Dirjen Binapenta Reyna Usman di kantor Kemenakertrans, Jakarta,  Senin (8/8).

Sampai akhir Juli 2011, terdata pada Kamar Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Taiwan bahwa ada 166.261 orang TKI bekerja di Taiwan
Selama ini, lanjut Reyna, bagi TKI yang bekerja di Taiwan ada di sektor domestik ada 87 persen dan sisanya 13 persen bekerja di sektor semiformal dan formal di bidang manufaktur, kesehatan, pelaut/anak buah kapal dan sektor konstruksi.

”Pemerintah akan memanfaatkan peluang kerja sektor formal dan informal itu dengan cara mempersiapkan calon TKI yang hendak bekerja dengan keterampilan yang memadai, sesuai dengan lowongan pekerjaan yang dibutuhkan,” ujar Reyna.

Diharapkan, lanjut Reyna, peluang kerja di Taiwan ini menjadi salah satu alternatif negara penempatan selain kawasan Timur Tengah, terutama Arab Saudi yang saat ini tengah dalam status moratorium

BACA JUGA: Mahfud Puji Keseriusan Aparat Buru Nazaruddin

Menurutnya, Pemerintah tidak hanya memperhatikan peluang kerja di Taiwan dan kualitas calon TKI sebelum diberangkatkan ke negara itu, tapi juga TKI purna penempatan melalu program motivator untuk calon TKI, sekaligus mengajarkan bahasa Mandarin dan karakteristik keluarga Taiwan.

Bahkan, untuk para TKI yang akan mengakhiri masa kontrak, diberikan pelatihan kewirausahaan dengan mengundang narasumber yang berkompeten dengan tujuan agar upah yang selama ini diperoleh menjadi modal usaha untuk berwirausaha di Tanah Air atau membentuk kelompok wirausaha
"Kemenakertrans akan menindaklanjuti peluang kerja di Taiwan itu dengan melakukan koordinasi dengan PPTKIS dan lembaga terkait, seperti KDEI untuk mempersiapkan TKI yang akan bekerja ke negara itu," imbuhnya

BACA JUGA: Kondisi Ilaga Kondusif, Polri Tetap Pertahankan Pasukan

(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolri Prioritaskan Keselamatan Nazaruddin


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler