jpnn.com - LOS ANGELES – Star Wars: The Force Awakens (TFA) kembali pecahkan rekor. Setelah libur Natal di akhir pekan lalu, film arahan J.J. Abrams itu mendapatkan pendapatan tertinggi selama sepuluh hari pascarilis, yakni USD 544,6 juta (setara dengan Rp 7 triliun).
Dengan tambahan jumlah itu, pendapatan global film tersebut melampaui angka USD 1 miliar (setara dengan Rp 13 triliun).
BACA JUGA: Rupanya Maia Estianty Pengin Seperti Penyanyi Senior Ini
Alasan kesuksesan instalasi ke-7 Star Wars itu pun bertambah. Tampaknya, TFA berhasil menguasai box office karena faktor frekuensi menonton.
’’Dari hasil survei, sebagian besar audiens menonton film ini tiga hingga empat kali,’’ ujar Dave Hollis, presiden distribusi Disney. Hal tersebut terjadi karena mereka ingin menjadi bagian dari fenomena budaya pop.
BACA JUGA: Velda Pangalila Penasaran Peran Antagonis
Menurut Hollis, peningkatan pendapatan TFA menunjukkan bahwa kategori audiens lebih beragam. ’’Terjadi perluasan target,’’ ujar Hollis. Misalnya, audiens perempuan. Selain penonton laki-laki tetap bertambah, minat audiens perempuan meningkat.
Dia menilai, jika minat penonton tetap meningkat, bukan tidak mungkin TFA melampaui rekor Avatar pada 2009 yang meraih USD 760 juta (setara dengan Rp 10 triliun) di AS dan Kanada saja.
BACA JUGA: Seperti Ini Kriteria Pria yang Dicari Maia Estianty
Awalnya, pihak Disney memang menyasar penonton laki-laki sebagai penilai film saat awal pemutaran. Target tersebut terpenuhi pada pekan awal dengan penonton laki-laki sebesar 67 persen. Pada pekan kedua, berdekatan dengan Natal, jumlah penonton laki-laki berkurang, yakni 62 persen.
’’Dengan pertambahan jumlah penonton perempuan, kami juga akan menyasar itu,’’ tambah Hollis.
Tidak hanya berdasar gender, audiens pun semakin dipengaruhi beragam ras. Menurut PostTrak, penonton Star Wars bukan hanya orang kulit putih atau Kaukasia.
Para penonton dari ras Hispanik (12 persen) dan Afro-Amerika (10 persen) juga menikmati film tersebut. Persentase jumlah penonton kedua ras pun naik setelah akhir pekan Natal, masing-masing sebesar 15 persen dan 11 persen.
Dengan pertambahan kategori penonton itu, popularitas TFA diprediksi terus meningkat. Film tersebut pun dijagokan bakal melampaui rekor Avatar di Amerika Utara hingga minggu depan saat akhir pekan tahun baru. Jika hal tersebut terjadi, Star Wars bisa memecahkan rekor lagi, yakni mencapai USD 1 miliar untuk kategori domestik.
Masih dini untuk mengatakan Star Wars bakal mengalahkan rekor Avatar sebagai film peraih pendapatan terbanyak sepanjang masa (sebesar USD 2,8 miliar atau Rp 38 triliun, Red). Namun, banyak pihak menilai hal itu bakal terjadi.
Pihak Disney pun akan melakukan key test di Tiongkok. Rencananya, TFA dirilis pada 9 Januari 2016. Para analis film optimistis Star Wars akan melampaui Jurassic World untuk pasar Tiongkok. Sebelumnya, TFA berhasil mengungguli film yang dibintangi Chris Pratt itu untuk kategori pendapatan global minggu pertama.
Dengan kesuksesan TFA secara finansial, para bintang pun boleh melakukan negosiasi agar bayaran mereka ditambah di seri berikutnya. Lalu, mereka akan mendapatkan back-end bonus, hal yang dijanjikan jika film itu meraup USD 1 miliar secara global.
Para pemain seperti David Boyega, Daisy Ridley, Adam Driver, dan Oscar Isaac boleh bersiap untuk negosiasi soal bayaran. ’’Mereka memiliki kemampuan negosiasi yang luar biasa,’’ ujar seorang sumber kepada Variety. (len/co2/jan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ki Kusumo: Jangan Sampai Anak Cucu Lupa Asal
Redaktur : Tim Redaksi