Tak Ada Black Campaign Sebelum Masa Kampanye

Minggu, 04 November 2012 – 03:33 WIB
MARAKNYA  sosialisasi menjelang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel yang menyudutkan salah satu pasangan calon kadang-kadang meresahkan masarakat. Kondisinya pun, banyak disebut-sebut sebagai politik negatif atau yang paling akrab dengan sebutan black campaign.

Pengamat politik, Prof Deddy Tikson mengaku heran dengan istilah black campaign ini. Menurutnya, segala tindak-tanduk calon selama ini belum bisa dikatakan black campaign. Alasannya masa untuk melakukan kampaye belum waktunya.
   
"Masa kampaye saja belum waktunya, lalu kenapa kebanyakan orang mengatakan black campaign jika calon itu melakukan sosialisasi," kata Deddy saat menjadi pembicara pada Talkshow Program Ngobrol Politik (Ngopi) Fajar FM di Warkop Sami Jalan Boulevard Sabtu, 3 November.
   
Guru Besar Fisipol Unhas ini menjelaskan, tidak ada salahnya jika pasangan calon melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas. Syahwat untuk dipilih pasti selalu muncul pada masing-masing calon sehingga perlu memperkenalkan dirinya.
   
Terkait tindakan saling menyudutkan antara satu dengan yang lain, Deddy menyerahkan sepenuhnya kepada Panwaslu untuk mengkaji lebih dalam. "Kalau gejala yang muncul itu, dianggap menyalahi aturan tentu perlu dilakukan tindakan. Tapi sepanjang tidak ada yang merasa dirugikan, saya kira itu wajar-wajar saja," katanya.
   
Narasumber lainya, Anwar yang juga anggota Panwaslu Sulsel membenarkan pernyataan Deddy. Anwar mengatakan, masa kampaye baru akan berlangsung pada 5 hingga 18 Januari 2013 mendatang. Sepanjang belum masuk masa yang ditetapkan tersebut, Panwaslu belum bisa menetapkan bahwa hal negatif yang dilakukan tim pasangan calon itu sebagai black campaign atau bukan.
   
"Kalaupun ada hal yang dilakukan pasangan calon yang dianggap merugikan orang lain, silakan melapor kepada kami. Kami ini berfungsi sebagai kontrol serta pengawasan agar pilgub berjalan aman, damai dan lancar. Makanya kalau ada pelanggaran, kami akan menelusuri," ujar Anwar.
   
Demi harapan tersebut, Anwar mengajak kepada semua lapisan masyarakat Sulsel untuk sama-sama menjadi Panwas. Pengawasan terhadap jalannya pemilu, kata dia bukan hanya menjadi wewenang dan tanggung jawab Panwaslu saja. Tetapi tanggung jawab semua masyarakat. 
   
"Kalau pilgub berlajalan damai, tentu kita semua yang akan merasakan manfaatnya. Makanya kesadaran untuk mewujudkan pemilu damai mesti menjadi perhatian kita semua," katanya. (*/pap)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Logistik Pilgub Sultra Didistribusi ke PPK

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler