Tak Ada Peningkatan Penumpang di Terminal Kalideres Jelang Natal

Minggu, 13 Desember 2020 – 08:23 WIB
Calon penumpang berjalan di depan bus yang terparkir di Terminal Kalideres, Jakarta. Foto: ANTARA/FAUZAN

jpnn.com, JAKARTA - Terminal Kalideres Jakarta Barat belum ada peningkatan jumlah penumpang mudik menjelang libur Natal di tahun ini.

Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen menyebut dua minggu sebelum hari-H Natal, jumlah penumpang sekitar 300 orang per hari.

BACA JUGA: Perayaan Natal dan Tahun Baru Dibatasi, Warga Hanya Boleh Terima 10 Tamu

"Kalau dulu saat masih normal, hari-hari begini bisa 1.600-1.700 penumpang," ujar Revi di Jakarta, kemarin.

Revi mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan penurunan penumpang, salah satunya ditiadakannya libur panjang pada akhir tahun.

BACA JUGA: Inilah Peran Zulkarnaen, Buronan Kasus Bom Bali I yang Ditangkap di Lampung, Bahaya

Selain itu, pandemi COVID-19 membuat banyak penumpang langganan di terminal tersebut pulang kampung dan tidak tinggal lagi di Jakarta.

Kebanyakan, penumpang langganan di Terminal Kalideres berasal dari tujuan Kota Lampung, Padang, Palembang dan kota-kota lainnya di Provinsi Jawa Tengah.

BACA JUGA: Warga Mengintai Gerak-gerik Tiga Wartawan, Tertangkap Basah

"Kalau dulu hari libur long weekend penumpang Lampung, atau Jawa Tengah banyak. Mungkin mereka kena PHK (pemutusan hubungan kerja), jadi dia sudah di kampung dan enggak balik ke Jakarta," kata Revi.

Sementara bus-bus yang biasanya terlihat memadati terminal kini hanya datang bergantian menunggu sembari menunggu cukupnya jumlah penumpang, dan sisanya bersiaga di pangkalan.

Jika dahulu pada hari biasa sebanyak 170 bersiap menangkut penumpang, sekarang rata-rata hanya 80-100 unit bus per hari.

Tak ayal di masa kini, banyak Perusahaan Otobus juga menawarkan harga miring untuk menarik calon penumpang, kata Revi.

Di sisi lain, Revi juga tidak akan melonggarkan protokol kesehatan COVID-19 di lingkungan terminalnya demi menjaga kenyamanan penumpang.

"Kami periksa suhu tubuh, terus kita arahkan mengisi CLM (Corona Likehood Metric), baik dari ponsel atau secara manual pakai blangko," ujar Revi. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler