jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Camat Jagakarsa, Jakarta Selatan Santoso menyatakan tak ada penutupan Jalan Setu Babakan pada Sabtu (16/7) mendatang.
Santoso menjelaskan masyarakat tetap bisa lewat seperti biasa.
BACA JUGA: Kampung Budaya Betawi Setu Babakan Menggelorakan 4 Pilar MPR
"Bukan jalan itu ditutup ya, kita mengimbau kepada warga yang hendak melintasi jalur itu agar menggunakan jalur alternatif lain untuk kenyamanan mereka juga saat ada resepsi anak DPRD DKI Jakarta," ungkap Santoso ketika ditemui di kantor Kecamatan Jagakarsa, Kamis (14/7).
Santoso mengatakan penutupan jalan bukan kewenangan dari sebagai Camat Jagakarsa, melainkan Dinas Perhubungan yang berkoordinasi dengan keluarga mempelai dan juga pihak lain yang memiliki kewenangan penuh.
BACA JUGA: Setu Babakan Bisa Jadi Ikon Jakarta, Tiru Kalijodo
Meski begitu, untuk masyarakat yang memang terpaksa harus melintasi jalur tersebut, masih bisa melaluinya.
"Banyaknya undangan yang disebar oleh pihak keluarga, nanti para pengguna jalan diharap bisa memaklumi," ungkapnya.
BACA JUGA: Ada Lebaran Betawi, Lalin Sekitar Setu Babakan Jadi Satu Arah
Santoso juga meminta pihak terkait untuk bisa bersama-sama membantu memperlancar arus di Jalan Setu Babakan pada hari resepsi agar warga Jagakarsa yang melintasi tetap merasa nyaman.
"Saya minta juga kalau nanti terjadi kemacetan Dishub dan Satpol PP ikut bantu untuk mengamankan agar bisa tertib," ujar dia.
Sebelumnya, santer diberitakan bahwa ada penutupan jalan Setu Babakan saat resepsi pernikahan anak anggota DPRD DKI Jakarta Purwanto, pada Sabtu.
Resepsi Pernikahan Jadi Ajang Promosi Budaya Betawi
Ketua Yayasan Keluarga Seniman Betawi (YKSB) Nurhasan menilai acara resepsi pernikahan anak anggota DPRD DKI Jakarta itu untuk memperkenalkan budaya betawi pada khalayak luas.
"Apalagi tamu yang diundang cukup banyak. Bagi kami jelas ini menguntungkan karena budaya kami dilestarikan melalui acara pernikahan," ujar Nurhasan.
Nurhasan menegaskan YKSB mendukung penuh kegiatan resepsi pernikahan anak Anggora DPRD Fraksi Gerindra, Purwanto di Setu Babakan. Apalagi kegiatan tersebut menggunakan adat nuansa Betawi.
"Mulai dari Arak-arakan pengantin, palang Pintu, Ijab qobul sampai pada hiburan yang ditampilkan semua menggunakan adat betawi. Bahkan kuliner yang dihidangkan juga semua bernuansa Betawi," katanya.
Nurhasan berharap ke depan kegiatan tersebut bisa menjadi edukasi penting bagi masyarakat Jakarta apabila ingin menggelar pesta pernikahan dengan nuansa Betawi.
Dia menyebut siapa saja boleh menggunakan tempat yang sama asalkan tetap menjaga nilai-nilai yang sudah diwariskan.
"Alhamdulillah kami mengucapkan Terima Kasih Kepada Bang Purwanto yang telah menggunakan perkampungan budaya betawi sebagai lokasi resepsi, daripada harus di gedung mewah. Jadi sekali lagi jika ada pernyataan yang mengatakan adanya penutupan Jalan sangat tidak benar," katanya.
Perkampungan budaya Betawi merupakan kampung adat betawi yang memiliki tujuan wisata sebagai upaya bersama dalam melestarikan budaya betawi. Perkampungan ini juga dikenal sebagai sarana edukasi masyarakat untuk dapat belajar tentang budaya.(mcr8/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra