SURABAYA - Komitmen Ketua Persebaya Wishnu Wardhana untuk melunasi gaji para pemain perlu dipertanyakanHingga kemarin (8/7), belum ada tanda-tanda Ketua DPRD Surabaya itu membayar gaji pemain
BACA JUGA: Harus Mengalah Even Lain
Pada pertemuan di Gedung DPRD Surabaya (4/7) lalu, para pemain sebenarnya sempat bertemu Wishnu
BACA JUGA: Saling Jajaki Koalisi
Tapi pertemuan tersebut tak menghasilkan hal yang signifikanWishnu belum juga membayar gaji pemain meski kompetisi Divisi Utama musim 2010-2011 telah lama usai
BACA JUGA: Suporter Jamin Kongres Aman
Setelah pertemuan tersebut, para pemain lantas memberikan deadline untuk Wishnu agar membayar gaji mereka sebelum 11 Juni lusa"Kalau sampai Senin (11/7) tidak ada perkembangan, terpaksa kami akan menempuh jalur hukumSudah cukup kami bersabar dan memberikan kesempatan," tutur salah seorang pemain yang enggan disebutkan namanya
Dia juga menyatakan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi dengan pengacara M Sholeh"Memang tidak secara langsung, tapi kami sudah sampaikan melalui Pak Wastomi," tukas pemain tersebut
Di sisi lain, Wastomi sekretaris Persebaya mengakui bahwa dirinya telah berkomunikasi dengan pengacara"Salah satunya memang SholehTapi baru Senin nanti kami akan tunjuk kuasa hukum," ujar dia
Bukan hanya berencana melibatkan kuasa hukumjuga mengaku sedang mengumpulkan salinan kuitansi-kuitansi yang pernah diserahkan kepada Wishnu sekitar akhir tahun lalu. Ada dugaan bahwa kuitansi tersebut menjadi dasar pencairan aliran dana Rp 1,5 miliar kepada Wishnu
"Kami tidak tahu pasti soal itu, karenanya kami berharap secepatnya difasilitasi dewan untuk bisa bertemu dengan Pengkot PSSI Surabaya dan KONI Surabaya," ujar pria yang menjabat sekretaris Pengkot PSSI Surabaya pimpinan Wishnu itu.
Menurutnya, kuitansi itu adalah bukti kebutuhan Pengkot PSSI Surabaya selama dipimpin Wishnu"Mulai dari biaya rapat pengurus pengcab, kompetisi internal, kebutuhan Surabaya Muda, serta keikutsertaan tim Surabaya di Kompetisi U-15Total sekitar Rp 500 juta," terang WastomiHingga saat ini, kebutuhan tersebut masih tertunggak dan belum terbayar(uan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendukung GT-AP Berharap Tak Deadlock
Redaktur : Tim Redaksi