jpnn.com - JAKARTA - Koordinator pusat Front Nasionalisasi Freeport (FNF) Ide Bagus Arief menilai, perekonomian dunia saat ini dikendalikan korporasi. Melalui skenario untuk menguasai sumber-sumber daya alam di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Fenomena seperti itu, menurut dia, terjadi di Indonesia dengan keberadaan Freeport. Dimana pemerintah seperti tidak berdaya dengan keinginan Freeport terkait keinginan untuk perpanjang kontrak. Alhasil, Indonesia saat ini tidak jauh berbeda dengan jaman penjajahan.
BACA JUGA: Novanto Lapor Polisi, Akbar Faisal: Ini Memang Negeri Terbalik-balik
"Situasi negara kita sekarang mundur kembali pada masa penjajahan. Terbukti dengan adanya intervensi dari modal asing. Negara kita sekarang sudah sepenuhnya dikolonisasi (oleh Freeport)," kata Ide di Jakarta, Selasa (8/12).
Dirinya menyebutkan, eksploitasi emas oleh Freeport di tanah Papua sejak tahun 1967 lampau hanya memberi segelintir keuntungan saja bagi rakyat Papua khususnya dan rakyat Indonesia.
BACA JUGA: Menurut JK, Ini yang Terjadi Jika Freeport Berhenti Investasi Di Indonesia, Masa Sih?
"Sudah 48 tahun PT Freeport Indonesia merampok harta dan merusak bumi Papua. Dari total produksi PT Freeport Indonesia, Indonesia hanya mendapatkan keuntungan dari kepemilikan saham 9 persen dan royalti sebesar 1 persen," ujar dia.
Ide menilai pertambangan emas dan tembaga Freeport jelas tidak memberi kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat Papua. "Justru Provinsi Papua menjadi provinsi yang miskin dan terbelakang," katanya.
BACA JUGA: Loyalitas Bos Freeport Dipertanyakan
Mengenai keberadaan aparat keamanan di tanah Papua, menurut Ide itu hanya untuk melindungi kepentingan Freeport. Bukan melindungi kepentingan rakyat Papua sendiri. "Militer di sana menjaga beroperasinya tambang emas dan tembaga yang dilakukan Freeport atas tanah Papua," kata dia. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Puluhan Eks Artis dan Public Figure Bikin Gerakan Suara Hati
Redaktur : Tim Redaksi