Tak Berjilbab, Miss Indonesia asal Aceh Dikecam

Senin, 16 Februari 2015 – 07:13 WIB
Ratna Nurlia Alfiandini. Foto: Ist/Int


BANDA ACEH - Ratna Nurlia Alfiandini yang mewakili Aceh dalam pergelaran Miss Indonesia 2015 digelar, Senin (16/2), ternyata tidak mengantongi izin dari pemerintah Aceh.

Demikian penuturan Kepala Biro Hubungan Masyarakat Setda Aceh, Dr. Mahyuzar kepada Rakyat Aceh (grup JPNN), Minggu (15/2).

BACA JUGA: Dianggap Menghina Papua, Berikut Penjelasan Cita Citata

 "Saya juga menyayangkan sikap panitia penyelenggara Puteri Indonesia yang tidak melibatkan dan berkoordinasi dengan pemerintah Aceh terkait keikutsertaan kontestan yang membawa nama Aceh," ungkapnya.

Menurutnya, karena acara tersebut membawa nama dan budaya Aceh, sudah seharusnya panitia kontes Puteri Indonesia mendapatkan persetujuan dari pihak pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh atau dinas dan instansi terkait.
 
"Kita tidak ingin nama Aceh dimanfaatkan oleh sebagian pihak yang  justru tidak menggambarkan identitas Aceh yang sebenarnya. Jangan sampai masyarakat terluka karena sikap dari sebagian pihak," katanya.
 
Mahyuzar menambahkan, sebagai wakil daerah yang menerapkan syariat Islam, kontestan yang mewakili Aceh di ajang Puteri Indonesia mestinya dapat mencerminkan semangat syariat Islam dan memahami budaya Aceh.
 
"Memang sebenarnya Pemerintah Aceh tidak memeliki kepentingan terhadap acara kontes kecantikan tingkat nasional dan sejenisnya. Tapi karena ada kontestan yang membawa Aceh, perlu disikapi dengan serius supaya tidak muncul polemik di kalangan masyarakat," tutupnya.
 
Sementara, kontestan pemilihan Miss Indonesia asal Aceh, yang tidak menggunakan jilbab dikecam oleh Kaukas Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) Aceh, karena dianggap telah mencoreng citra serambi mekkah. Padahal, Provinsi Aceh sedang giat-giatnya menggalakkan wisata Islami.

BACA JUGA: Banyak Tolak Job, Ada Apa Denganmu Teuku Wisnu?

Demikian penuturan Sekretaris Jendral Kaukas Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) Aceh, Muhammad Saman, di Banda Aceh, Minggu (15/2).

"Kita baca di media dia kelahiran Surabaya," tandasnya. (imj/adi)

BACA JUGA: Eunhyuk Tersipu Malu saat Nama IU Disebut

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cita Citata Lecehkan Orang Papua, Harus Siap Berurusan dengan Polisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler