Tak Bisa Ditawar-Tawar Lagi, Golkar Minta Bupati Banyuasin Mundur

Senin, 05 September 2016 – 13:52 WIB
Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian (tengah) dikawal ketat petugas ketika tiba di bandara SMB II Palembang untuk menuju ke Jakarta. Bupati Banyuasin ini ditangkap oleh KPK terkait dana bantuan dana hibah di Kabupaten Banyausin.(4/9). Foto: Kris Samiaji/Sumatera Ekspres/JPNN.com

jpnn.com - PALEMBANG - Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin masih enggan menanggapi terkait penangkapan Bupati Banyuasin, Yan Anton Ferdian, dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK, Minggu (4/9). 

"Bapak (Alex Noerdin, red) belum mau komentar. Tunggu kejelasan dulu. Sekarang kan masih simpang siur," ujar Teddy Meilwansyah, Karo Humas dan Protokol, Pemprov Sumsel, seperti diberitakan Sumatera Ekspress (Jawa Pos Group) hari ini (5/9). 

BACA JUGA: Dua Anak Buah Ahok Perebutkan Tiket Pendamping Sandiaga

Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel, Mukti Sulaiman mengaku belum mengetahui pasti penangkapan Bupati Banyuasin, Yan Anton Ferdian oleh KPK. "Saya belum tahu soal itu (penangkapan)," katanya singkat. Begitupula Asisten I Bidang Pemerintah Pemprov Sumsel, Ikhawanuddin. 

"Saya juga belum tahu dan mendapat informasi resmi terkait hal itu. Baru tahunya sebatas informasi dari media-media," ucapnya. 

BACA JUGA: Gerindra Sudah Sebut Nama

Karena itulah, untuk mengomentarinya lebih jauh dia masih harus menunggu kebenaran berita tersebut. "Kalau memang benar ada penangkapan, yang berhak dan mengambil sikap adalah gubernur. Tapi semua itu ada aturan dan mekanismenya," tukasnya. 

Terpisah, Ketua Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Indonesia I atau wilayah Sumatera dan Jawa, Nusron Wahid, menegaskan, apabila ada kader Golkar yang ditangkap terkait korupsi, maka tak ada tawar menawar dan harus mundur. 

BACA JUGA: Jumlah TPS Bertambah Lumayan Banyak

"Kalau ada kader yang melakukan tindak pidana korupsi, yang bersangkutan harus mengundurkan diri," kata Nusron.

Lanjutnya, sikap seperti itu sudah disepakati semua kader Golkar dalam pakta integritas yang berlaku. "Apalagi bila OTT (kena cokok lewat Operasi Tangkap Tangan)," kata Nusron. 

Terpisah, Sekretaris DPD Golkar Sumsel, Ir Erpanto MSI menegaskan pihaknya masih mencari tahu kebenaran soal penangkapan kader golkar, Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian. "Belum ada statemen langsung dari KPK. Jadi, kami masih mencari tahu," tukasnya. 

"Kalau benar kejadian itu, kita menyampaikan rasa prihatin. Tentu, nanti ada proses di partai politik jika terbukti bersalah," pungkasnya.

Yan Anton Ferdian yang juga Ketua DPD Golkar Banyuasin tersebut ditangkap KPK di rumah dinasnya, Komplek Perkantoran Pemkab Banyuasin, Jalan Lingkar, Sekojo, Pangkalan Balai Banyuasin, Sumatera Selatan.(bis/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gugatan Ahok ke MK Harus Jadi Pelajaran Berharga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler