LARANTUKA-Duka mendalam menyelimuti keluarga Komarudin Wuring dan Nurba Kopong, warga Desa Goran, Kecamatan Solor Timur, Kabupaten Flores Timur. Keluarga nelayan ini harus kehilangan anak tunggalnya, Fajiri Komarudin. Korban tewas dengan cara gantung diri di rumah mereka.
Korban yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan itu ditemukan tewas oleh seorang anggota keluarga, Warda sekira pukul 21.00 Wita dalam kondisi tergantung di tiang tengah rumah mereka dengan jeratan tali nilon di lehernya. Saat itu, kondisi rumah sedang sepi karena kedua orang tua korban sedang tidak berada di rumah.
Kapolres Flores Timur, AKBP. Wahyu P yang dihubungi melalui Kasat Reskrim, AKP Alex Aplugi kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (28/2) menjelaskan, mendapati keponakannya tewas gantung diri, Warda langsung berteriak minta tolong. Tiga orang warga yang pertama kali datang berusaha menolong dengan cara memotong tali yang menjerat leher korban. Akan tetapi korban sudah terlebih dahulu tewas.
Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan sementara, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Karena itu, kesimpulan sementara, korban tewas akibat gantung diri. "Ini masih kesimpulan sementara. Indikasi pidana belum kita temukan. Korban tewas bukan karena dibunuh tetapi bunuh diri," terangnya.
Terkait motif di balik perbuatan korban yang menghabiskan nyawanya sendiri itu, AKP Alex mengaku belum mengetahuinya. Ia menyebut, proses penyelidikan masih menunggu keluarga korban yang sedang berduka. "Hari ini (kemarin) sudah dimakamkan di kampung halamannya. Hasilnya akan kita informasikan," ujarnya.
Informasi yang dihimpun koran ini menyebutkan, korban nekad bunuh diri setelah permintaannya untuk membeli sebuah telepon selular alias HP tidak dipenuhi oleh orang tuanya. Orang tua korban beralasan, korban sudah tiga kali dibelikan HP tetapi selalu dirusaki. (krf2/ito)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepergok Mesum, Disuruh Telanjang, Diraba-raba
Redaktur : Tim Redaksi