Tak Efektif Cegah HIV/AIDS, Kondom Ditinggalkan

Senin, 03 Desember 2012 – 06:51 WIB
JAKARTA - Jumlah lelaki Indonesia yang rutin menggunakan jasa pekerja seks komersial (PSK) berkisar delapan juta hingga 10 juta orang per tahun. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 61 persen yang bersedia menggunakan kondom, atau turun tujuh persen dibanding 2007.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, kenaikan angka penggunaan kondom justru terjadi pada waria yang beranjak ke angka 80 persen. Sementara penggunaan kondom pada hubungan seks lelaki dengan lelaki turun satu persen. Penurunan pengguna kondom disebabkan asumsi bahwa karet kontrasepsi itu tak efektif mencegah penularan virus HIV.

"Mereka nggak mau pakai kondom, tapi kalau kena penyakit minta kita (pemerintah) yang bayar," ujar Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi dalam rilis peringatan Hari AIDS, Minggu (2/12).

Hingga September tahun ini, kasus infeksi HIV menurun menjadi 9.883 kasus, sementara kasus AIDS turun menjadi 3.541 kasus. Kasus kematian akibat HIV/AIDS juga tercatat turun menjadi 514 orang.

Tahun lalu, jumlah kasus HIV tercatat sejumlah 21.031, kasus AIDS 6.178, dan kematian akibat HIV/AIDS 825 orang. Penurunan kasus AIDS diduga disebabkan peningkatan konsumsi obat retroviral di kalangan asosiasi pekerja seks Indonesia, persaudaraan korban narkotika, asosiasi waria, dan Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI).

Dalam peringkat daerah, Papua masih menjadi daerah endemik HIV dengan 7.572 kasus, diikuti DKI Jakarta 6.299 kasus, dan Jawa Timur 5.257 kasus. (ken)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Taraf Epidemi HIV/AIDS

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler