Tak Hanya Tim Medis, Petani dan penyuluh juga Pejuang Lawan COVID-19

Jumat, 17 April 2020 – 09:35 WIB
ILUSTRASI Petani panen hasil pertanian di sawah. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Pandemi COVID-19 yang melanda tanah air ternyata tidak menyurutkan semangat para penyuluh dan petani meningkatkan kinerjanya dengan memanfaatkan Kostratani yang ada di tiap Kecamatan.

Jika saat ini orang banyak berdiam diri di dalam rumah, namun tidak halnya dengan penyuluh pertanian dan petani yang setiap harinya mengejar produksi demi ketersediaan stok pangan.

BACA JUGA: Penyuluh dan Petani NTT Genjot Produksi di Masa COVID-19

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sejak awal dengan Kostratani, pertanian lebih maju mandiri bahkan dengan pengolahan menggunakan tehnik yang lebih modern.

“Pertanian harus menjadi kekuatan bangsa ini dengan menggunakan teknologi yang lebih baik, memanfaatkan sains dan riset yang lebih kuat sehingga bisa menghadirkan kemampuan-kemampuan kita," tegas Mentan Syahrul.

BACA JUGA: Penyuluh dan Petani Sultra Tetap Gencar Berproduksi di Tengah Wabah Covid-19

Menghadapi pandemi COVID-19, Mentan Syahrul menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir soal pangan. 11 komoditas bahan pokok dikawal pemerintah secara intens.

Terbukti di beberapa kabupaten dan Provinsi panen padi tengah berlangsung yang sebagian besar berlangsung hingga mei dan juni mendatang. Ini artinya ketersediaan stok pangan kita aman.

BACA JUGA: Startup Bertambah, Bukti Kementan Serius Percepat Regenerasi Petani

Kepala Badan PPSDMP, Dedi Nursyamsi juga menegaskan langsung kepada Penyuluh, Petani dan dan Petani Milenial yang ada di Kostratani. Dampak pandemi Covid 19 mempengaruhi perekonomian bangsa, namun tidak halnya dengan Pertanian. Pertanian justru harus makin kuat di kondisi sekarang ini.

“Masyarakat Indonesia semua butuh pangan. Dari pangan yang sehat dan bergizi maka akan membuat imunitas tubuh yang kuat, otomatis membuat bangsa kita sehat. Dan ketersediaan pangan dan olahan yang sehat itu semua berkat kalian sebagai pahlawan pertanian, sebagai pejuang dalam melawan Covid-19 ini," tegas Dedi melalui virtual pada, Jumat (17/4).

Lebih lanjut Dedi menyampaikan, saat ini akan banyak tantangan-tantangan baru yang harus bisa dihadapi dan diadaptasi oleh masyarakat, tak terkecuali penyuluh dan petani. Untuk itu, ia meminta kepada para pelaku utama dan pelaku usaha ini agar mengikuti manfaatkan perkembangan teknologi.

“Sekarang penyuluh dalam memberikan penyuluhan sudah bisa menggunakan sistem online, video conference, Petani menggarap lahan menggunakan mekanisasi Alsintan, Petani milenial menjadi start up pertanian, menggunakan metode distribusi yang kekinian bahkan meraup omzet hingga puluhan dan ratusan juta. Ini yang dimaksud Pertanian Maju Mandiri dan Modern. Apalagi ditengah masa COVID-19 seperti ini, semua peluang ada di sektor Pertanian. Semua bisa produktif karena Pertanian tidak boleh berhenti”, tuturnya. (ikl/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler