jpnn.com, SURABAYA - Selama ini nuansa tahun baru Imlek selalu identik dengan warna merah. Mulai pernak-perniknya hingga gaun yang dipakai saat perayaan. Namun, desainer baju anak Michelle Wijoyo punya gaya sendiri. Dalam menyambut Chinese New Year (CNY) pada Februari mendatang, dia membuat 12 desain baru.
Enam di antaranya berwarna merah khas Imlek. Enam sisanya berwarna-warni dengan warna lembut seperti pink, peach, biru muda, kuning muda, emas, dan abu-abu. Warna-warna cerah yang lembut dipilih karena gaun-gaun tersebut masih cocok untuk anak-anak.
Meski banyak orang berdarah Tiongkok yang mempunyai kepercayaan untuk memakai baju baru berwarna merah saat perayaan CNY, dia menganggap itu adalah kepercayaan orang-orang zaman dulu. ''Karena yang penting saat perayaan Imlek sebenarnya adalah baju baru. Dulu memang harus merah dan harus yang berkerah tinggi. Tapi, semakin ke sini warna bebas juga boleh,'' jelasnya saat ditemui di lobi Anderson Tower kemarin.
Konsep tahun ini dari desainer 23 tahun tersebut lebih ke modern chinese new year. ''Jadi, memadukan gaya-gaya klasik dengan konsep gaun-gaun zaman sekarang,'' kata perempuan lulusan Fashion Design and Business Universitas Ciputra tersebut. Misalnya, gaun bergaya princess dengan sentuhan kerah tinggi khas baju-baju Tiongkok.
Ada lagi gaun bergaya simple A line berwarna kuning muda dengan sentuhan potongan bunga sakura tiga dimensi. Ditambah kerah tinggi, potongan garis (bisban), dan kancing bulat-bulat khas baju Tiongkok. ''Jadi, seperti ini yang saya maksud dengan modern chinese new year. Khas Tiongkoknya dapet, tapi model bajunya juga tetap kekinian. Ibaratnya gaya cheongsam yang dimodernkan,'' sambungnya.
Untuk bahan, Michelle lebih memilih memadupadankan kain tile, jacquard, silk taffeta, dan organza. ''Lalu, dikombinasikan dengan 3D embroidery, mutiara beading, sama kristal-kristal. Pokoknya dengan desain simpel ini saya cuma main di motif,'' sambungnya. (ama/c19/any)
BACA JUGA: Walubi Persiapkan Imlek untuk 2019
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratusan Personel Amankan Cap Go Meh GlodokÂ
Redaktur : Tim Redaksi