Tak Ingin ada Warga Terdampak PHK, Bupati Bojonegoro Berharap Pemerintah Pusat Bisa Lebih Bijak

Rabu, 23 September 2020 – 21:00 WIB
Bupati Bojonegoro Anna Muawanah. Foto Instagram

jpnn.com, BOJONEGORO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro berharap agar pemerintah pusat lebih memperhatikan penyerapan tenaga kerja di daerah saat akan menerapkan sebuah kebijakan di masa pandemi.

Hal ini disampaikan Bupati Bojonegoro Anna Muawanah lantaran merasa prihatin dengan banyaknya terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) di daerah lain.

BACA JUGA: Jadi Pemasok Utama Beras Jatim, Bojonegoro Percepat Masa Tanam Padi

“Kami berharap pemerintah pusat bisa menimbang-menimbang terhadap kebijakan yang akan berdampak pada pengurangan tenaga kerja,” kata Bupati Bojonegoro Anna Muawanah, Rabu (23/9).

“Kalau bisa, jangan ada PHK agar tidak ada pengangguran, apalagi kondisi pandemi COVID-19 seperti ini,” imbuh dia.

BACA JUGA: Akui Sudah Menikah Lagi, Meggy Wulandari Ungkap Sosok Suami Sirinya

Di Bojonegoro sendiri, selain sektor migas sektor pertanian dan industri tembakau merupakan sumber perekonomian masyarakat karena menyerap banyak tenaga kerja.

Anna mengatakan, pemerintah daerah telah memastikan bahwa sektor pertanian ini masih berada pada kondisi normal. Meski sebelumnya, sempat ada keluhan dari petani tembakau karena penurunan harga komoditas tersebut. Akan tetapi, kondisi tersebut sudah berangsur pulih.

BACA JUGA: BritAma FSTVL, ini 3 Keuntungan Buka Rekening Lewat BRI Digital Saving

Selain petani, industri tembakau menyerap tenaga kerja di sektor sigaret kretek tangan (SKT) di Bojonegoro. Kabupaten yang terletak di Jawa Timur ini merupakan salah satu daerah penghasil tembakau yang cukup besar.

Bagi masyarakat setempat, industri SKT di Bojonegoro berperan penting secara ekonomi. Banyak warga yang menggantungkan kehidupan keluarga sebagai pekerja di SKT.

Sebagai salah satu industri padat karya, Anna berharap  pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan yang melindungi tenaga kerja SKT dari pengurangan atau pemberhentian karyawan yang sudah terjadi di sektor lain.

“Tetapi di sektor SKT, belum ada kontraksi yang begitu. SKT di Bojonegoro masih normal seperti biasa dan belum begitu banyak kendala,” serunya.

Terpisah, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, saat menghadiri HUT ke-44 Koperasi Kareb Bojonegoro dan meninjau fasilitas produksi SKT Koperasi Kareb, mengatakan bahwa sinergi dan kolaborasi merupakan poin penting dalam pemulihan ekonomi di Jawa Timur, termasuk juga dalam industri padat karya SKT.

“Saat pandemi COVID-19 tidak ada yang di-PHK (di sektor industri sigaret Koperasi Kareb), artinya proses ini mudah-mudahan menjadi bagian dari penguatan bagi masyarakat yang terdampak secara ekonomi,” harap Khofifah.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler