JAKARTA - Kehadiran pelatih asing di pelatnas tahun ini memang sangat dibatasi. Hanya ada sepuluh nama yang diijinkan membesut sepuluh cabang olahraga (cabor). Untuk persiapan Asian Games, pelatih asing masih abu-abu.
PB PABBSI menjadi yang pertama tak menjamin kehadiran pelatih asing untuk Asian Games. Tahun ini Eko Yuli Irawan dkk memang dibesut pelatih asal Tiongkok Huang Qiang Hui. Angkat besi di SEA Games menghasilkan tiga medali emas, dua perak, dan dua perunggu.
Sekretaris Jendral PB PABBSI Sonny Kasiran membeberkan alasan tak berani mendatangkan pelatih asing sebab gaji pelatih yang sering seret. Bahkan gaji Mister Huang, sapaan Huang Qiang Hui, dilunasi sehari sebelum SEA Games berakhir.
"Gaji Mister Huang baru dibayar setelah empat bulan melatih di Indonesia. Bukan di awal atau rutin bulanan, tapi langsung di akhir. Makanya kami tak mau beresiko seperti itu lagi," tutur Sonny.
Sonny melihat kalau Satlak Prima meluncurkan pelatnas Asian Games namun tak disertai kucuran dana percuma. Sebab pengalaman selama ini, PB atau PP selalu kebagian jatah nombok diusai satu kompetisi.
Dalam kacamata Sonny, kalau memang tak sanggup menggaji lebih baik diprioritaskan untuk pelatih lokal. Toh, pelatih lokal juga punya kualitas. Sebut saja Lukman atau Supeni. Kedua pelatih itu membuat Indonesia Raya berkumandang tiga kali di Myanmar.
"Kalau duit enggak cair, enggak usah memanggil pelatih asing. Begitu prinsip yang simpel dan seharusnya dipegang," ujar Sonny.
Sementara itu, Kasatlak Prima Surya Dharma juga belum memastikan kedatangan pelatih asing. Surya lebih mengutamakan mengirim try out para atlet mengingat persiapan juga mepet. September tahun depan, Asian Games sudah berjalan. (dra)
BACA JUGA: Daud Jordan Tantang Juara Dunia Kelas Ringan Lainnya
BACA ARTIKEL LAINNYA... Murray Petik Kemenangan Pertama Setelah Comeback
Redaktur : Tim Redaksi