Tak Masalah Main Film Low Budget

Selasa, 01 Oktober 2013 – 06:15 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Adinia Wirasti main film lagi. Dalam judul Selamat Pagi Malam yang disutradarai Lucky Kuswandi itu, Asti beradu peran dengan Marissa Anita, news anchor NET. Syuting perdana film dilakukan Senin (30/9) di Qi Lounge, Hotel Sultan, Jakarta.

Selamat Pagi Malam lahir karena pengalaman pribadi sutradara Lucky. Sepulang dari Amerika Serikat setelah menyelesaikan kuliah, pria yang juga sutradara film Madame X itu belum memiliki jam yang normal. ’’Naturally jet lag,’’ ungkapnya.

BACA JUGA: Yusuf Mansur: Azwan dan Pipik Belum Tentu Berseteru

Itu sebabnya, dia lalu menikmati kehidupan malam di Jakarta. Saat itu dia menemui banyak fakta, banyak orang Jakarta yang memakai topeng ketika siang. ’’Ketika malam mereka melepas topengnya,’’ lanjutnya.

Bermula dari situ, Lucky menulis script film tersebut. Bercerita tentang tiga perempuan yang mengalami perjalanan pencarian diri dalam ritme kehidupan Jakarta. Film ini diproduseri sutradara Demi Ucok, Sammaria Simanjuntak.

BACA JUGA: Novel Terbaru Bridget Jones Dikritik Penggemar

Pemerannya, antara lain, Asti dan Marissa. Mereka berperan sebagai sahabat yang sama-sama pernah tinggal di New York.
Asti menjadi Anggia, sedangkan Marissa sebagai Naomi. ’’Film ini menceritakan perubahan yang dialami perempuan. Tinggal dia mau menerima atau melawan,’’ kata Asti

Marissa menambahkan, dalam film itu diceritakan bahwa mereka bersahabat dekat saat sama-sama tinggal di AS. Namun, Naomi memutuskan pulang ke tanah air lebih dulu. ’’Nah, saat akhirnya Anggia pulang ke tanah air, mulai diceritakan hubungan pertemanan mereka,’’ lanjutnya.

BACA JUGA: Aktor Slumdog Millionaire Kritik Industri Perfilman India

Bagi Marissa, meski pernah bermain film pendek, tetap saja dirinya sedikit nervous. Ini adalah layar lebar pertamanya. Dia merasa terbantu dengan adanya Asti. ’’Untungnya sih lawan mainnya kece. Dengan kemampuan akting Asti yang luar biasa, tidak sulit buat saya untuk menimbulkan chemistry,’’ katanya.

Seperti yang diceritakan Sammaria sebagai produser, film yang rencana tayang pada Mei ini berbujet rendah. Saat diberi tahu tentang kondisi itu, para aktor dan aktris yang terlibat tidak mempermasalahkannya. Justru mereka mendukungnya. ’’Bujet dan lain-lain itu nomor sekian buat saya. Kami sangat mendukung karena punya goal yang sama. Passion yang sama,’’ terang Asti.

Karena minim bujet, mereka memberlakukan jadwal yang sangat ketat. Syuting dilakukan total 11 hari saja. Persiapan praproduksi yang lama. Reading saja dua bulan. Para pemain sudah tahu apa yang akan mereka lakukan. ’’Ini aja syuting maju setengah jam, soalnya tadi sekali take, beres. Nggak ada yang salah. Pemainnya udah jago banget. Sutradaranya juga jagoan, dan produser kurang duit,’’ ungkap Sammaria lalu tertawa. (jan/c2/ayi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Last Child Ingin Lagunya Disukai Anak Kecil


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler