JAKARTA - Calon gubernur Hidayat Nur Wahid menyesalkan pendataan pemilih Pemilukada DKI yang masih amburadul. Bahkan Hidayat mengaku pernah menerima keluhan dari keluarga staf Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tidak didata sebagai pemilih.
"Kami sangat menyesalkan ada begitu banyak koreksi terhadap DPT dan datanya sangat kacau. Bahkan (staf) KPK komplain, keluarga beliau ada tiga orang di rumahnya yang punya hak pilih namun hanya beliau yang terdaftar," kata Hidayat usai menerima tim verifikasi KPK di kediamannya di kawasan Kemang Selatan, Jakarta Selatan, Selasa (12/6).
Hidayat mengetahui hal tersebut ketika berbincang-bincang dengan salah satu staf KPK yang memeriksa dirinya. Mantan Ketua MPR ini menduga pengalaman staf KPK itu juga dialami sebagian warga Jakarta lainnya. "Kalau KPK saja diperlakukan seperti itu bayangkan gimana yang lain," imbuhnya.
Sementara itu anggota Tim Advokasi Hidayat-Didik, Agus Otto menilai KPU DKI sengaja 'kejar setoran' saat mendata pemilih pemilukada DKI 2012. Menurut Agus, KPU DKI mengabaikan temuan tim sukses (timses) pasangan calon soal indikasi NIK ganda maupun NIK kosong.
"KPU DKI menetapkan DPT kaya orang kejar setoran striping kaya sinetron. Tidak menghiraukan temuan timses padahal temuan tersebut sangat luar biasa," tegas Agus. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diperiksa BK, Karolin tak Ceria
Redaktur : Tim Redaksi