JAKARTA - Kekalahan atas Dell Aspac Jakarta di hari terakhir Flexi NBL Indonesia seri kedua lalu benar-benar memberikan tamparan keras bagi Garuda Speedy Bandung. Kekalahan itu seolah memberi isyarat bahwa Garuda belum menunjukkan kelasnya sebagai salah satu tim tangguh Indonesia. Jajaran pelatih pun langsung tancap gas untuk memperbaiki kelemahan yang masih ditunjukkan Octoviano Permata Sura dkk.
Asisten pelatih Garuda Antonius Ferry Rinaldo Sinaga menyatakan, kekalahan tersebut disebabkan karena mental para pemainnya yang masih labil. Octoviano dkk dianggap kurang pede saat bersua sesama tim tangguh. Akibatnya, mereka seolah kehilangan daya ledaknya.
"Anak-anak seperti tidak pede saat di dalam lapangan. Padahal mereka sebenarnya bisa. Tapi anak-anak seperti sudah merasa tidak bisa duluan. Nah mental seperti itu yang menyebabkan kemampuan mereka tidak terlihat," terang Rinaldo saat ditemui setelah latihan rutin di GOR Bulungan, Jakarta, Sabtu (21/1).
Lelaki yang karib disapa Inal itu menambahkan, konsentrasi jajaran pelatih ialah bagaimana memperbaiki mental tersebut. Apalagi, Garuda juga bakal kembali bersua Aspac di hari pertama seri ketiga di Palembang mendatang. Inal menyatakan, anak asuhnya tentu tak ingin kembali menuai kekalahan.
"Kami tentu tak ingin kembali menerima hasil buruk. Siapa sih yang mau mendapatkan malu dua kali berturut-turut. Karena itu, kami harus menang," tambah mantan point guard Merah Putih tersebut.
Namun, tak hanya mental yang diperbaiki jajaran pelatih. Mereka juga tak lupa memperbaiki kelemahan di sisi teknik. Salah satunya ialah bagaimana memperbaiki rotasi defense. Menurut Inal, rotasi defense anak asuhnya memang mesti diperbaiki lagi jika ingin mendapatkan hasil gemilang di seri ketiga mendatang. "Fisik juga ditambah. Tapi memang tidak dimungkiri kalau masalah mental memang menjadi hal yang sangat kami perhatikan," tegas Inal. (ru)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Daud Tunggu Lawan, Persiapan Setengah Jalan
Redaktur : Tim Redaksi